Kisah Kaum Naturis di Indonesia, Hidup Bugil Dianggap Lebih Nyaman
Sepanci besar tuna pedas, yang dikatakannya dimasak bersama cabai, bawang, dan sepuluh lembar daun jeruk
Editor: Hendra Gunawan
Walau hukum tidak ramah pada naturis di Indonesia, bukan berarti peluang bugil juga nol.
Saat orang lain yang berlibur di pantai sibuk mencari baju yang nyaman, pakaian ganti, dan handuk untuk menutup tubuh, Aditya justru nyaman tanpa sehelai pakaian di tubuh.
Aditya mengaku, baru pulang dari sebuah wilayah terpencil, yang jarang didengar orang dan jauh dari miskonsepsi tentang pilihan hidupnya.
Aditya liburan bertelanjang bulat di pantai-pantai itu. Foto-foto liburan itu kemudian dipanjang ke internet.
Ia menyebut sebuah wilayah di Indonesia Timur. "Memang masih banyak hidden beach di sana," kata Aditya yang bermimpi bisa liburan ke pantai nudis dan bergabung dengan koloni di Prancis, tempat di mana gaya hidupnya dihormati sebagai pilihan biasa.
Sempat bertemu atau dipergoki orang?
"Tidak. Saya juga pilih-pilih waktu, antara jam enam dan tujuh. Jangan dibayangkan jam 6 di sana seperti jam 6 di Jakarta yang sudah langsung ramai, mobil banyak, dan macet dimana-mana. Di sana sampai jam sembilan kita masih bisa hitung berapa mobil yang lewat,".
Naturis Kalimantan
Berbeda dari Aditya, seorang naturis lain yang tinggal di Kalimantan, menolak disebut namanya.
Dia mengaku memiliki komunitas kecil kaum naturis di wilayahnya. Ada setidaknya empat orang yang rutin bertemu dan berkumpul, katanya. Dan tempat pertemuan rutin mereka adalah tempat latihan kebugaran.
"Tidak ada tempat khusus, cuma di tempat pribadi. Fitness bareng, begitu saja. Kan (di tempat publik) tidak diperbolehkan pemerintah," katanya.
"Kalau di Indonesia sulit rasanya melakukan seperti itu (telanjang di publik). Di luar negeri mungkin ada, kayak di Prancis, Jerman, paling dekat Bali. Itupun tidak bisa kalau orang Indonesia-hanya orang bule saja yang masih bisa,".
Kalau begitu, bagaimana sebenarnya eksistensi kaum naturis di Indonesia?