Saat Jodoh Dipertemukan Taaruf Online, Mak Comblangnya si Mimin Aplikasi
Di situs Rumah Taaruf, prosesnya diawali dengan pertukaran biodata dan sesi tanya jawab yang difasilitasi secara online melalui perantara atau admin.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Dena menikah dengan suaminya Tomy di Garut pada 15 November 2014 lalu. Awal tak saling kenal, dipertemukan aplikasi jodoh online.
Perjalanan taaruf kedua insan ini hingga ke pelaminan diungkapkan Dena di halaman testimonial rumahtaaruf.com.
"ALHAMDULILLAH setelah menikah hidup saya lebih terarah dan lebih bahagia.
Ketika kita memutuskan telah siap untuk menikah, dan menginginkan sebuah pernikahan yang penuh keberkahan.
Tentunya proses yang dipilih juga harus proses yang baik, salah satunya dengan jalan taaruf, bukan pacaran.
Walaupun awalnya terasa asing tapi setelah menikah dan saling mengenal, kasih sayang hadir dengan sendirinya," tulis Dena di halaman testimonial rumahtaaruf.com.
Keduanya bertemu berkat situs itu. Mereka sama-sama mencari pasangan hidup dan akhirnya diperkenalkan.
Sejak pertemuan pertama yang didampingi moderator dan keluarga Dena, keduanya sudah memikirkan untuk menikah kendati belum mengenal satu sama lain.
"Pada pertemuan silaturahmi kita, banyak hikmah yang bisa kita ambil, di antaranya bisa memperluas silaturahmi itu sendiri, bertukar pikiran, dan kita selalu belajar untuk menempuh hal-hal yang syar'i di dalamnya salah satunya yaitu ber-ta'aruf," kata Tomy.
"Memang masa pranikah kesannya agak kaku di awal namun pasca-menikah alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan kami merasa senang telah bersatu bersama dalam menggenapkan dien, sehingga hidup ini semakin berarti dan memiliki arah yang pasti," lanjut dia.
Tri Wahyu Nugroho, pendiri situs Rumah Taaruf mengatakan setidaknya ada 1.000 ikhwan atau laki-laki dan 2.8000 akhwat atau perempuan yang pernah mendaftar sebelum menemukan jodohnya.
Saat ini, yang statusnya aktif atau masih mencari sekitar 1.000 ikhwan dan akhwat.
"Hingga hari ini yang lanjut prosesnya sampai menikah ada 68 pasangan dan 3 pasangan sudah lamaran," kata Wahyu kepada Kompas.com, Kamis (1/8/2019). Proses Taaruf Proses taaruf yang ditawarkan tak jauh berbeda dengan taaruf konvensional.
Di situs Rumah Taaruf, prosesnya diawali dengan pertukaran biodata dan sesi tanya jawab yang difasilitasi secara online melalui perantara atau admin.