Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Perceraian Seperti Drama The World of the Married Beri Dampak pada Anak, Ini Penjelasan Psikolog

Isu perceraian dalam sebuah keluarga memberikan dampak tertentu bagi anak, seperti yang terjadi di dalam drama Korea The World of the Married.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Perceraian Seperti Drama The World of the Married Beri Dampak pada Anak, Ini Penjelasan Psikolog
Instagram @jtbcdrama
Isu perceraian dalam sebuah keluarga memberikan dampak tertentu bagi anak, seperti yang terjadi di dalam drama Korea The World of the Married. 

"Perubahan itu bukan hal yang menyenangkan, karena mereka harus kehilangan satu pihak."

"Tapi dia akan selalu kehilangan momen satu keluarga," tambahnya.

Sosok Ji Sun-woo (kiri) yang merupakan istri sah dari Lee Taeh-oh dan kemudian berselingkuh dengan Yeo Da-kyung (kanan)
Sosok Ji Sun-woo (kiri) yang merupakan istri sah dari Lee Taeh-oh dan kemudian berselingkuh dengan Yeo Da-kyung (kanan) (JTBC)

Perceraian memiliki dampak yang berbeda ketika terjadi di setiap fase tumbuh kembang anak.

Nadya menyampaikan perihal perceraian yang terjadi pada orang tua dengan anak yang berada di usia aktif.

Saat orang tuanya bercerai, akan menimbulkan perasaan cemas dan juga bersalah.

Karena mereka diharuskan berada dalam situasi yang tidak sadar dengan adanya perceraian.

Namun mereka tetap harus menjalani kehidupan dengan orang tua yang berpisah.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Nadya mengatakan bentuk perilaku anak juga akan dipengaruhi dari adanya perceraian.

Baca: Beredar Video Bocah Aniaya Teman Sebaya, Begini Penanganan untuk Pelaku dan Korban Menurut Psikolog

Baca: 3 Skandal Para Pemain Drakor The World of Married, Mabuk di Bawah Umur Hingga Pelecehan Seksual

Adanya gangguan kecemasan yang akhirnya berdampak pada sisi psikologis anak seperti perubahan nilai yang didapat saat di sekolah.

Di mana sang anak biasanya mendapatkan nilai yang baik, namun setelah orang tua bercerai berubah menjadi buruk.

Dijelaskan oleh Nadya, intinya adalah adanya penurunan perilaku yang terjadi di anak tersebut.

"Pada anak dengan usia aktif itu tentu memunculkan perasaaan cemas, memiliki rasa bersalah," jelas Nadya.

"Karena mereka berada di situasi yang tidak aware dan harus menjalani."

"Bentuk perilaku yang dimunculkan adalah gangguan kecemasan, yang tadinya nilai bagus jadi jelek, ada penurunan perilaku," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas