Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Teks Naskah Khutbah Shalat Gerhana Matahari Cincin: Memaknai Shalat Gerhana Matahari

Berikut teks naskah khutbah shalat gerhana matahari cincin, Minggu (21/6/2020) yang pernah diterbitkan IKADI DIY.

Penulis: Sri Juliati
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Teks Naskah Khutbah Shalat Gerhana Matahari Cincin: Memaknai Shalat Gerhana Matahari
saudigazette.com.sa
ILUSTRASI Teks Naskah Khutbah Shalat Gerhana Matahari Cincin: Memaknai Shalat Gerhana Matahari 

Jamaah shalat kusuf yang dirahmati Allah subhanahu wata'ala…

Pada hari ini, pada detik ini, kita berkumpul di tempat yang mulia dan dimuliakan Allah ini, dengan hati yang penuh keikhlasan, dengan jiwa yang penuh pengharapan, dan dengan semangat yang membuncah di dalam dada kita, hanya untuk mengagungkan kebesaran Allah subhanahu wataala, serta menyaksikan salah satu dari tanda kekuasaan dan keagungan-Nya.

Kita di sini merasakan kebahagiaan yang tiada tara, karena Allah membukakan hati kita untuk melaksanakan salah satu dari sunnah Rasul-Nya, untuk menjadi bagian dari jutaan umat Islam lain yang ingin menjadikan momen yang jarang terjadi ini, dalam rangka taqarrub ilallah, mendekatkan diri kepada Allah subhanahu watala.

Kita menyadari, ini adalah peristiwa alam yang jarang terjadi. Tapi kita juga meyakini, Allah mensyariatkan sesuatu yang lain, yang lebih dari sekedar kagum dengan keunikan peristiwa ini.

Kita tidak ingin seperti kebanyakan orang, yang sanggup mengeluarkan uang yang banyak dan bepergian ke tempat yang jauh, hanya agar bisa melihat gerhana matahari yang tidak terjadi di tempat tinggalnya.

Sungguh rugi orang yang hanya melihat peristiwa ini sebagai hal langka yang menarik, tapi tidak menyadari, Allah ingin dia bersujud kepada-Nya pada saat peristiwa itu terjadi.

Sungguh rugi orang yang pada detik ini pergi ke tempat-tempat yang strategis untuk bisa menyaksikannya dari sudut yang paling ideal, membeli peralatan yang mahal dan menyiapkannya selama berhari-hari, tapi melewatkan waktu yang sangat berharga ini untuk berdzikir dan memuji keagungan Allah Dzat Yang Maha Suci.

Berita Rekomendasi

Sungguh kita berharap, semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang disebut-Nya dalam Surat Ali Imran, dalam firman-Nya:

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ، وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا، سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Q.S Ali Imran: 191)

Jamaah shalat kusuf yang dirahmati Allah…

Gerhana matahari adalah ayat kauniyyah untuk menunjukkan kebesaran Allah.

Dan dalam setiap ayat yang Allah turunkan, -baik itu ayat qur’aniyyah yang berupa untaian kata yang kita baca dalam al-Qur’an, maupun ayat kauniyyah yang kita saksikan dalam keindahan alam-, Allah menginginkan kita mentadabburinya dan mengambil ibrah serta pelajaran.

Maka apakah kiranya ibrah dari peristiwa gerhana matahari ini?

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas