Menurunkan Berat Badan dengan Tak Makan Malam Bisa Jadi Percuma, Kalau . . .
Ada yang meyakini berhenti menyantap makanan di malam dapat membantu menurunkan berat badan sehingga maksimalkan diet.
Editor: Willem Jonata
Penelitian di bulan September mengungkap, makan saat larut malam dikaitkan dengan konsumsi lebih banyak makanan olahan dan lebih banyak kalori.
Konsumsi camilan di malam hari juga seringkali menyertakan alkohol, dan ada bukti bahwa orang dalam kondisi mabuk cenderung makan camilan yang tidak sehat dan makan berlebihan.
Tetapi menurut riset terbaru, tidak ada alasan makan larut malam menjadi tidak menyehatkan. Dalam hal penurunan berat badan, kalori masih berperan penting daripada waktu makan.
"Kami sudah bertanya-tanya apakah saat seseorang makan di siang hari memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan energi," kata Maruthur.
Ia menambahkan, sebagian besar hasil riset sebelumnya tidak mengontrol jumlah kalori. Sehingga belum jelas apakah orang yang makan lebih awal hanya mengonsumsi lebih sedikit kalori.
"Dalam studi ini, satu-satunya hal yang kami ubah adalah waktu makan," sebut dia.
Temuan ini akan dipresentasikan di American Heart Association's Scientific Sessions 2020 bulan ini.
Para peneliti juga mengumpulkan temuan lebih rinci dari penelitian tersebut, dan melihat data tentang bagaimana waktu makan dapat memengaruhi gula darah, insulin, dan hormon lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Makan Malam Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?