Kumpulan Puisi tentang Ayah yang Mengharukan, Update di Medsos saat Hari Ayah Nasional 12 November
Simak 15 contoh puisi bertema ayah yang mengharukan. Puisi ayah ini cocok untuk update di medsos saat Hari Ayah Nasional pada 12 November.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Terima kasih ayah,
tanpamu aku tidak berguna di kehidupanku ini.
10. Yang Tidak Pergi
Raga dan jiwa mungkin pergi
Tapi cinta kita tidak pergi
Sayang kita tidak pernah pergi
Ada selalu di dalam hati
Cinta kami untuk ayah
Cinta yang akan selalu bersemi
Sayang kami untuk ayah
Sayang yang tiada berhenti
Ayah tidak pernah pergi
Karena cinta dan sayang ini
Ayah selalu ada bagi kami
Di dalam sanubari.
11. Lelaki Terhebat
Lelaki yang telah terbaring itu ayahku
Dia adalah lelaki terhebat yang pernah kukenal
Dia adalah lelaki terbaik yang mengayomiku
Tak pernah mengeluh meski sakit kadang dirasa
Lelaki terhebat itu adalah ayahku
Dia adalah sosok lelaki sederhana
Dia adalah sosok yang cerdas
Dia adalah tumpuan di mana kaki kami
Lelaki yang telah terbaring di sana
Ia adalah ayahku yang terhebat
Ia tidak akan membiarkanku terluka
Ia akan selalu mendampingiku
Lelaki yang telah terbaring di sana
Lelaki yang telah beristirahat bersama-Nya.
Semoga kekuatan darimu membuatku selalu bertahan
Semoga cintamu mengilhami hidupku
Nasehatmu takkan kulupa
Segala petuah hidup yang kusimpan
Lelaki terhebat itu adalah ayahku
Yang terbaik di dunia ini
12. Untuk Ayah
Ayah.
Namamu selalu kusebut di dalam doaku
Lantunan ayat suci kusampaikan untuk menemanimu
Biarlah semilir doa ini menyejukanmu di dalam peristirahatanmu
Sebagai bukti akulah anakmu yang terus merindukanmu
Ayah
Semoga pengampunan terjadi untuk dirimu
Dan surga menjadi tempat peristirahatanmu
Aku ikhlas melepas kepergianmu
Sebab ada nasihatmu menjadi tongkat bagi kehidupanku
13. Ayah
Kerinduanku berbisik dengan merdu
Ia berbicara mengenai laluku
Senyuman indah di bibirmu
Menjadi memori yang menyayat kalbu
Ayah...
Aku merindukanmu
14. Jalan Pulang
Berjuta-juta kasih sayang yang kau berikan
Tak akan pernah bisa terbalas dengan apapun yang ku lakukan
Meskipun tak pernah terlihat
Tapi semuanya jelas nampak dari tetes keringat
Aku tahu
Bukanlah suksesnya anakmu menjadi kaya raya yang kau harapkan
Kau pernah bilang, urusan rizki, Tuhan yang punya urusan
Sering ku temui pesan tersirat
Dari setiap obrolan jarak jauh yang kita buat
Seolah kau ingin anakmu ini mendekat
Untuk memelukmu erat
Setelah sekian lama tak berjumpa
Kutemui wajahmu terlihat berbeda
Usiamu yang sudah tua
Membuat pipimu keriput di mana-mana
Ayah
Semoga pulangku ke rumah
Dapat sedikit meringankan beban di tubuhmu yang makin payah
Meskipun mampuku hanya sekedar memulangkan kayu bakar dari kebun ke pekarangan rumah
Ayah, anakmu pulang.
15. Pada tubuh rentamu, Ayah
Ada kisah perjuangan panjang
Kelak kutulis dalam catatan kecilku; Engkau pahlawan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)