Di Rumah Saja karena Pandemi, Anak Bisa Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ketahui Gejalanya
Anak bisa saja mengalami masalah gangguan mental tatkala harus beraktivitas di rumah saja, seiring lonjakan pandemi.
Editor: Willem Jonata
"Jadi buat jadwal yang membuat mereka nyaman sebelum adanya pandrmi, agar anak tidak kehilangan arah dan mempermudah memanfaatkan waktu main," imbuhnya.
Biarkan anak untuk bermain, karena bermain sesungguhnya tempat mereka belajar dan terhibur serta dapat mengembakan potensi diri, Reisa menyarankan untuk para orangtua tetep memberikan waktu bermain pada anak.
Sebab, bersosialisasi sejak dini sangat penting bagi anak meskipun melalui gawai karena dapat mengambangkan potensi diri.
"Karena main itu bisa mengambangkan diri anak dri kreativitas, problem self, gimana caranya mengendalikan diri dan bisa membantu menstimulasi mental," katanya.
"Saran saya gapapa anak bersosialisasi dengan kawannya melalui gawainya. Karena tetap anak-anak harus bersosialisasi," imbuhnya.
Bangun kepercayaan diri anak di masa pandemi seperti ini menjadi upaya penting untuk para orangtua maupun anak guna mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental.
Kepada sang anak, para orangtua sebaiknya selalu memberikan pujian saat melakukan hal apapun yang membuatnya bahagia dan nyaman.
"Harus optimis membangun ini (kepercayaan diri) bersama-sama dan tetap biarkan anak memiliki kepercayaan diri disituasi yg tidak ideal.
Berikan pujian dari apa yang dilakukan," ungkap mantan jubir Gugus Tugas Covid-19.
Begitu pun saat anak melakukan kesalahan, orangtua sebaiknya menasihati dengan memberikan penjelasan soal apa yang salah dari kelakuannya bukan menyalahi diri sang anak.
"Kalau anak melakukan kesalahan dimasa pandemi berikan penjelasan soal apa yang ia lakukan salah bukan mengkritik ke anaknya," tutupnya.