Sedangkan adh-dhallin (mereka yang sesat) adalah orang-orang Nasrani.

Mereka beramal tanpa ilmu.

Oleh karena itu, setiap hamba-Nya diwajibkan berdoa meminta hidayah menuju jalan yang lurus setiap hari dalam setiap salatnya.

b. Ikhlas Ibadah karena Allah.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam Zadul Ma’ad (4/178), “Secara umum, Al Fatihah mengandung makna pengikhlasan ibadah dan pujian kepada Allah, pengembalian segala urusan kepada-Nya, dan permintaan tolong serta tawakal hanya kepada-Nya,”.

3. Allah menjawab langsung bacaan Al Fatihah para hamba-Nya

4. Al-Fatihah mengandung landasan asmaul husna

Hal tersebut dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Madarijus Salikin (1/82, 89).

Misalnya, lafadz yang mengandung sifat uluhiyah adalah Allah, yang mengandung sifat rububiyah adalah Rabb, dan yang mengandung sifat kebaikan adalah ar-Rahman.

Sementara itu, terdapat nama-nama Al Fatihah, yaitu:

a. Fatihatul Kitab

Artinya menjadi pembuka bacaan dalam salat dan pembuka susunan mushaf Al-Qur'an secara tertulis.

b. Ummul Quran

Al Fatihah lebih didahulukan dari semua surat dalam Al-Qur'an.

Semua surat selain Al Fatihah diakhirkan, baik tulisan maupun bacaannya.

c. Ummul Kitab

Dinamakan Ummul Kitab karena surat ini adalah induk kitab dan didahulukan dari surat-surat yang lain.

d. As-Sab'u Al Matsani

Dinamakan as-Sab’u karena Al Fatihah terdiri dari tujuh ayat.

Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli qiraat dan ulama dalam masalah ini.

Namun, yang diperselisihkan adalah masalah ayat-ayat yang menyusunnya.

Ada yang berpendapat bahwaAl Fatihah ada tujuh ayat, termasuk ayat Bismillahirrahmanirrahim.

Al-Fatihah dinamakan al-Matsani karena bacaannya diulang-ulang dalam salat, baik salat wajib maupun salat sunnah, (Tafsir ath-Thabari 1/105).

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Bacaan Doa