Wisata Glamping Lagi Tren di Lampung, Selain Instagramable, Kita Dimanjakan Fasilitas Lengkap
Anda perlu tempat untuk santai dan menikmati alam mempesona? Datanglah ke Lampung. Kini tersedia wisata glamping dengan fasilitas lengkap.
Editor: cecep burdansyah
Dari kantor Kecamatan Gedung Surian, pengunjung masih harus meneruskan perjalanan kurang lebih 7,5 kilometer untuk tiba di Temiangan Hill di Pekon Trimulyo.
Tiba di parkiran, ada jasa ojek untuk menuju Bumi Perkemahan Temiangan Hill. Jasa ojek diperlukan lantaran jalan dari parkiran ke perkemahan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau menaiki kendaraan khusus untuk segala medan.
Jasa ojek yang disediakan pengelola wisata adalah Gohill: memakai sepeda motor trail atau motor yang dimodifikasi untuk menghadapi medan jalan menuju perkemahan.
Karena cukup ramainya pengunjung, pengelola tak tanggung-tanggung mengerahkan 17 pengemudi Gohill untuk melayani antar jemput.
Berawal pada 2017, muda mudi di Lampung Barat kerap mengunjungi sebuah bukit di Pemangku 2 dan 4, Pekon Trimulyo.
Apalagi pada hari-hari seperti Lebaran dan Tahun Baru. Mereka melakukan berbagai aktivitas: bakar ayam, ikan, jagung, bernyanyi dengan iringan gitar, hingga menyalakan kembang api ataupun sekadar berbincang-bincang.
Melihat fenomena itu, tercetus ide dari sekelompok anak muda setempat untuk menjadikan Bukit Temiangan sebagai destinasi wisata.
Mereka dari Karang Taruna Pekon Trimulyo dan warga setempat meminta izin kepada pemilik lahan untuk mengelola lokasi itu. Yono Yulianto, pemilik lahan, mengamini permintaan mereka.
“Akhirnya, pada 2018, Bukit Temiangan menjelma menjadi destinasi wisata dengan nama Temiangan Hill,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Temiangan Hill, Iswanto, akhir pekan lalu.
Belakangan, Temiangan Hill berkembang menjadi wisata glamping. Dari tempat kemah, pengunjung bisa melihat sunset dan sunrise dari ketinggian 1.290 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jika beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan dataran di kaki Bukit Temiangan yang berselimut kabut.
Wisata glamping di sini memiliki berbagai fasilitas berupa toilet, musala, kantin, lahan kemah, dan lainnya.
Pengunjung tak jarang berasal dari luar Lampung Barat, seperti Bandar Lampung, bahkan Palembang, Jakarta, dan daerah lain di Pulau Jawa.
"Mancanegara pun ada. Seingat saya dari Prancis, Brasil, Thailand, dan Afrika," imbuh Iswanto. (Bayu Saputra/Dominius Desmantri/Nanda Yustizar)
Baca juga: Ini Alasan Putin Lakukan Invasi, Tak Sudi Ukraina Jadi Boneka Barat