Bacaan Surat At Takasur Ayat 1-8: Latin, Arab, dan Terjemahan, Lengkap dengan Tafsirnya
Surat At Takasur merupakan surat ke-102 dalam Al Quran, simak bacaan lengkapnya dalam bahasa Arab, Latin dan terjemahannya berikut ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
7. tsumma latarawunnahaa ‘ayna alyaqiini
Artinya: kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ - ٨
8. tsumma latus-alunna yawma-idzin ‘ani alnna’iimi
Artinya: kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
Baca juga: TATA CARA Mandi Wajib di Bulan Ramadan, Lengkap dengan Bacaan Niat dalam Tulisan Arab-Latin
Baca juga: Bacaan Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah: Lafal Arab, Latin, Arti Bahasa Indonesia, dan Fungsinya
Tafsir singkat surat At Takasur ayat 1-8, dikutip dari quran.kemenag.go.id:
1. Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sibuk bermegah-megahan dengan harta, teman, dan pengikut yang banyak, sehingga melalaikannya dari kegiatan beramal.
Mereka asyik dengan berbicara saja, teperdaya oleh keturunan mereka dan teman sejawat tanpa memikirkan amal perbuatan yang bermanfaat untuk diri dan keluarga mereka.
2. Selanjutnya Allah menjelaskan keadaan bermegah-megah di antara manusia atau dengan usaha untuk memiliki lebih banyak dari orang lain akan terus berlanjut hingga mereka masuk lubang kubur.
Dengan demikian, mereka telah menyia-nyiakan umur untuk hal yang tidak berfaedah, baik dalam hidup di dunia maupun untuk kehidupan akhirat.
3. Kemudian, Allah dengan ayat ini memperingatkan, jika bermegah-megahan itu tidak pantas dikerjakan karena akibatnya buruk serta menimbulkan kekacauan dan permusuhan.
Sebaliknya, Allah menganjurkan agar diciptakan kerukunan hidup, bantu-membantu dalam menegakkan kebenaran dan tolong-menolong dalam kebajikan.
4. Allah mengulang ancaman-Nya melalui ayat ini dan merupakan ancaman sesudah ancaman sebelumnya.
Perintah Allah bagaikan seorang tuan berkata kepada hamba sahayanya agar tidak mengerjakan sesuatu, kemudian tuan itu mengulangi ucapannya itu.