Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kegiatan di Ruang Publik Makin Ramai hingga Muncul Tragedi, Begini Tips Amannya Menurut Psikolog

Seiring berjalannya waktu, kegiatan di ruang publik mulai ramai diselenggarakan. Bagaimana tips aman saat berada di ruang publik? Ini tips psikolog.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kegiatan di Ruang Publik Makin Ramai hingga Muncul Tragedi, Begini Tips Amannya Menurut Psikolog
SURYA/HABIBUR ROHMAN
Penonton terbagi beberapa lokasi saat menyaksikan penampilan Boyband asal Irlandia, Westlife di Jatim International Expo (JIE), Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/9/2022) malam. Diperkirakan lebih dari 8.000 penonton yang menyaksikan konser yang bertajuk "The Wild Dreams Tour 2022" itu.Seiring berjalannya waktu, kegiatan di ruang publik mulai ramai diselenggarakan. Bagaimana tips aman saat berada di ruang publik? Ini tips psikolog. SURYA/HABIBUR ROHMAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seiring berjalannya waktu, kegiatan di ruang publik mulai ramai diselenggarakan.

Sayangnya, beberapa kegiatan kerap ditemui pengunjung yang pingsan, hingga berakhir hilangnya nyawa.

Seperti yang baru-baru ini terjadi, seperti di Itaweon, Korea Selatan.

Baca juga: Ini Polisi ke-2 yang Dicopot Gara-gara Gagal Tangani Tragedi Halloween Itaewon

Lantas bagaimana psikolog melihat hal ini?

Terkait hal ini, Psikolog Klinis sekaligus Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. pun memberikan tanggapan.

Menurutnya berkumpul dan berinteraksi dengan orang lain sudah menjadi kebutuhan sebagai manusia.

"Jadi sebenarnya mulai ramai, mulai heboh udah kangen banget kumpul-kumpul dan sebagainya, kita membutuhkan itu," ungkapnya saat ditemui dalam acara kampanye #JuaraCuciTangan yang diadakan Lifebuoy, Sabtu (5/11/2022).

Baca juga: Seperti Itaewon, Potensi Bahaya juga Ada di Kereta Bawah Tanah Seoul yang Ramai

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan kenapa pertemuan sangat dibutuhkan.

"Karena perjumpaan atau interaksi langsung itu memang beda mamfaatnya dibandingkan berinteraksi secara virtual," paparnya lagi.

Ia pun menyarankan tetap menjalankan protokol kesehatan agar interaksi langsung bisa tetep aman dan bermanfaat.

Jenazah korban kerusuhan Halloween, yang menewaskan lebih dari 140 orang, dibawa dengan tandu di lingkungan Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Sekitar 150 lainnya terluka. dalam pesta mengerikan di pusat kota Seoul ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween berdesakkan di jalan sempit, kata para pejabat.
Jenazah korban kerusuhan Halloween, yang menewaskan lebih dari 140 orang, dibawa dengan tandu di lingkungan Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Sekitar 150 lainnya terluka. dalam pesta mengerikan di pusat kota Seoul ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween berdesakkan di jalan sempit, kata para pejabat. (Anthony WALLACE / AFP)

Menurutnya, selama bisa dijalankan dengan baik, sebenarnya akan aman.

Walau memang masih direkomendasikan untuk menghindari tempat yang sangat berdesakan.

"Tapi ya itu tadi, lagi jangan lupa, kalau misalnya ke tempat ramai harus tahu bisa melangkah dansebagainya supaya lebih aman. Balik lagi, semua segala macam prokes itu mesti kita jalanin," tegasnya.

Baca juga: Ancaman Bom, 30 Penonton Pingsan dan Teriakan Refund Warnai Hari Pertama Konser NCT 127 di ICE BSD

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan ketika saat mengunjungi kegiatan di ruang publik, perlu kerjasama dan tim work.

Sehingga kalau bisa jangan sendiri, sehingga ada rekan yang saling mengingatkan dan menjaga satu sama lain.

Apa lagi jika terjadi kepanikan di tengah kerumunan.

Rasa panik kerap kali menular sehingga bisa memicu hal yang tidak diinginkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas