Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Berburu Pahala 10 Muharam dengan Santunan, Pesan Gus Iqdam: Bahagiakan Anak Yatim, Bukan Tontonan

Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengingatkan tujuan menyantuni anak yatim selain pahala adalah membahagiakannya bukan dipertontonkan.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Berburu Pahala 10 Muharam dengan Santunan, Pesan Gus Iqdam: Bahagiakan Anak Yatim, Bukan Tontonan
kolse/instagram/youtube
Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengingatkan tujuan menyantuni anak yatim selain pahala adalah membahagiakannya bukan dipertontonkan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak umat muslim berburu pahala di bulan Muharram. Mulai berpuasa hingga menyantuni anak yatim.

Tak heran, dimana-mana banyak pihak menyantuni anak-anak yatim demi mendapatkan pahala. Hal ini bahkan seolah jadi lifestyle, gaya hidup baru.

Gus Iqdam mengingatkan tujuan menyantuni anak yatim selain pahala adalah membahagiakannya bukan dipertontonkan.

Tentang santunan anak yatim ini disampaikan oleh kyai muda asal Blitar Jawa Timur, Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.

Gus Iqdam dalam pengajiannya yang dikutip Tribunnews.com dari berbagai kanal Youtube mengingatkan pahala yang dijanjikan Allah jika menyantuni anak yatim di bulan Muharram.

Baca juga: Gus Iqdam Beri Nasihat hingga Digosipkan Nikahi Happy Asmara, Ini Profil dan Sepak Terjang Sang Kyai

"Siapa orang yang mau menyantuni anak yatim apalagi saat bulan Muharram tanggal 10 ini Maka Allah akan mengangkat derajat pada setiap rambut yang diusapnya 1 derajat," kata Gus Iqdam.

Namun demikian, pengasuh Majelis Sabilu Taubah ini memngingatkan mengusap kepala anak yatim hanya maknawi.

Berita Rekomendasi

Inti santunan ini adalah membahagiakan anak yatim.

"Jadi tak harus mengusap, nanti kalau anak yatimnya gundul tak ada rambut bukan berarti pahala itu tidak mengalur. Jadi pokoknya secara maknawinya adalah membahagiakan anak yatim," ucap Gus Iqdam dalam ceramahnya.

Menurut Gus Iqdam, hadist tentang menyantuni anak yatim ini sangat relevan dengan kehidupan Nabi Muhamad.

Nabi Muhamad merasakan menjadi anak yatim sejak di dalam kandungan. Lalu menjadi yatim piatu tanpa ayah dan ibu sejak usianya 6 tahun.

Karena itu, pesan Gus Iqdam benar-benar bahagiakan anak yatim.

Baca juga: Gus Iqdam Tanggapi Hoaks Disebut akan Nikahi Happy Asmara, Buntut sang Pedangdut Hadiri Pengajiannya

"Karena Nabi mengalami menjadi anak yatim, jadi beliu merasakan. Maka bahagiakanlah anak yatim," pesan Dai muda ini dengan bahasa Jawa.

Adab Santuni Anak Yatim, Pesan Gus Iqdam: Jangan Jadikan Tontonan

Gus Iqdam juga berpesan agar umat muslim untuk tidak menjadikan anak yatim tontonan saat penyerahan santunan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas