Efek Polusi Udara Pada Kulit dan 4 Cara Mencegahnya
Selain bisa terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, polusi udara bisa berdampak pada kesehatan kulit.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selain bisa terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, polusi udara bisa berdampak pada kesehatan kulit.
Hal ini karena kulit merupakan organ tubuh terluar.
Baca juga: Sri Mulyani Mengaku Terkena ISPA hingga Sulit Bicara, Terdampak Polusi Udara? Ini Penjelasan Dokter
Ada banyak zat berbahaya yang dihasilkan polusi udara, seperti karbon monoksida, benzena, hidrogen klorida, ozon, dan logam berat, termasuk timbal dan merkuri, bisa merusak dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah pada kulit.
"Paparan polusi pada kulit yang terlalu banyak atau sering dapat membuat kulit cepat rusak dan berisiko mengalami berbagai kondisi atau penyakit," ujar Medical Content Marketing Senior Manager Alodokter Dokter dr. Abi Noya seperti dikutip Sabtu (2/9/2023).
Berikut dampak polusi udara pada kulit:
1. Iritasi Kulit
Iritasi kulit ringan umumnya tidak berbahaya bagi kulit, tetapi iritasi yang parah bisa mengganggu aktivitas sehari-hari karena biasanya kulit akan terasa gatal, tampak bersisik, kemerahan, dan bahkan terasa perih atau nyeri.
2. Jerawat
Riset menyebutkan bahwa paparan polusi berlebihan bisa menyebabkan kulit terlalu banyak menghasilkan sebum.
Sebum adalah minyak alami kulit yang berfungsi untuk melembapkan kulit dan mencegah pertumbuhan bakteri di kulit.
Ketika jumlah sebum meningkat, kulit wajah akan menjadi terlalu berminyak, sehingga mudah muncul komedo dan jerawat.
3. Hiperpigmentasi
Polusi udara juga dapat merangsang produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Ini dapat menyebabkan hiperpigmentasi atau bintik-bintik gelap pada kulit, terutama pada area yang terpapar polusi secara langsung.