Anies Baswedan Menunggu Partai Politik yang akan Mengusungnya di Pilpres 2024
Anies Baswedan kembali menegaskan akan maju pada Pilpres 2024 mendatang kalau ada partai politik yang mengusungnya.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menegaskan akan maju pada Pilpres 2024 mendatang kalau ada partai politik yang mengusungnya.
"Kan saya bilang, kalau ada yang mengusung, kita lihat," ucapnya di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9/2022).
Namun saat ditanya kesiapannya, ia kembali enggan untuk berkomentar banyak.
"Cukup, cukup, kita tunggu nanti," lanjut Anies.
Baca juga: Ditanya Kesiapan Maju Capres, Anies Baswedan: Biarkan Partai Politik Bentuk Koalisi
Siap Maju di Pilpres 2024
Sebelumya, Baswedan telah menyatakan kesiapannya mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan presiden tahun 2024.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai mencalonkan saya," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis (15/9/2022).
Masa jabatan Anies akan berakhir bulan depan.
Meskipun belum ada partai politik yang akan mengusungnya pada Pilpres 2024 namun sejumlah lembaga survei menempatkannya sebagai tokoh dengan elektabilitas teratas yang akan bertarung dalam pemilihan presiden 2024.
Anies menambahkan dengan posisinya yang tidak menjadi anggota partai politik memungkinkan dia memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan semua faksi.
"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye. Saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," kata mantan Menteri Pendidikan dan eks Rektor Universitas Paramadina ini.
Analis mengatakan Anies kemungkinan akan menjadi yang terdepan mengingat popularitasnya di Jakarta, posisi yang sering dianggap sebagai batu loncatan menuju kursi kepresidenan.
Presiden Joko Widodo adalah Gubernur DKI selama dua tahun sebelum menang pemilihan presiden pada tahun 2014.
Meski demikian, Reuters melaporkan Anies juga dikritik karena dia naik ke tampuk kekuasaan di Jakarta pada tahun 2017 dibantu oleh kelompok-kelompok Islam garis keras yang telah melakukan agitasi selama berbulan-bulan terhadap lawannya dan mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama, seorang Kristen etnis Tionghoa, yang kemudian dipenjara karena menghina Islam.
Pada saat itu, Anies, yang menganut Islam moderat, terlihat tidak berbuat banyak untuk memperbaiki keretakan agama dan komunal yang melebar.
Namun, Anies mengatakan kebijakannya sebagai gubernur telah "mempersatukan rakyat Jakarta".
"Dulu, orang berasumsi tentang saya dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang, saya telah menjabat selama lima tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," katanya.
Analisis Pengamat
Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga menyatakan kemungkinan Anies Baswedan akan diusung sebagai capres oleh sejumlah partai politik akan semakin besar.
Terlebih, kata dia, Anies Baswedan telah secara terbuka menyatakan siap maju sebagai capres bila ada partai politik yang mengusungnya pada Pilpres 2024.
Kendati demikian hingga kini belum ada partai politik yang secara resmi menyatakan bakal mengusung Anies.
Meski sudah ada beberapa partai yang mulai melirik orang nomor satu di pemerintahan provinsi DKI Jakarta itu.
"Setidaknya Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS yang sebelumnya sudah kerap menyebut Anies akan mendapat kepastian untuk mengusungnya," kata Jamiluddin dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (16/9/2022).
Dia memperkirakan kemungkinkan parpol akan mengusung Anies Baswedan akan dilakukan setelah yang bersangkutan lengser sebagai Gubernur DKI Jakarta Oktober 2022 mendatang.
"Karena itu, Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS tampaknya tak lama lagi akan mendeklarasikan berkoalisi untuk mengusung Anies," ucap dia.
"Kemungkinan deklarasi itu akan dilakukan tak lama setelah Anies purnabakti Gubernur DKI Jakarta," lanjutnya.
Sumber: Tribun Jakarta/Tribunnews.com