Perjalanan Anies Baswedan Menuju Calon RI-1: Kalah di Konvensi Demokrat, Kini Diusung NasDem
Sebelum diusung NasDem, Anies Baswedan mencoba jalur Konvensi Partai Demokrat. Ini perjalanannya menuju kursi calon presiden atau RI-1.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kini memasuki babak baru.
Anies Baswedan resmi diusung oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai capres dari partai tersebut.
Deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024 diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di NasDem Tower, Senin (3/10/2022) kemarin.
Anies Baswedan yang hadir langsung mengatakan menerima pinangan dari NasDem dan siap menjalankan mandat partai.
Bila menilik ke belakang, ini adalah percobaan kedua Anies Baswedan untuk menuju kursi Kepresidenan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta itu pernah menjajal jalur Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat pada 2013.
Baca juga: Nasdem Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024, SMRC Sebut Hanya Ganjar yang Bisa Menyainginya
Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat diadakan pada Agustus 2013.
Kegiatan ini untuk menentukan siapa yang akan diusung oleh Partai Demokrat dalam Pilpres 2014.
Total ada 11 tokoh yang menjadi peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
Satu di antaranya Anies Baswedan yang sekaligus menandai momen mantan Rektor Universitas Paramadina itu terjun ke dunia politik praktis.
Tokoh lain yang menjadi peserta konvensi di antaranya Ali Masykur Musa, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Marzukie Ali, hingga Pramono Edhie Wibowo.
Dikutip dari Kompas.com, Anies Baswedan menggagas Gerakan Turun Tangan untuk meraih dukungan.
Gerakan itu merekrut 35.000 orang untuk menjadi relawan dalam waktu satu tahun dengan
Sebagian besar relawannya saat itu adalah anak-anak muda.
Anies menghadiri sejumlah kegiatan debat di Konvensi Capres Partai Demokrat.
Baca juga: Wagub DKI Ungkap Hubungannya dengan Anies Baswedan Usai Dideklarasikan NasDem Sebagai Capres
Pada 16 Mei 2014, Partai Demokrat Demokrat mengumumkan konvensi dimenangkan oleh Dahlan Iskan.
Dikutip dari demokrat.or.id, untuk menentukan pemenang dilakukan melalui survei untuk mengetahui elektabilitas ke-11 peserta.
Ketua Komite Konvensi Capres Partai Demokrat saat itu, Maftuh Basyuni mengatakan, survei melibatkan tiga lembaga yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI), MarkPlus, dan Populi.
Sayangnya, Partai Demokrat gagal mengusung calon presiden sendiri karena tidak mempunyai cukup suara akibat aturan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
Di Pilpres 2014, Partai Demokrat memutuskan untuk mendukung pencalonan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada tanggal 30 Juni 2014.
Sementara itu, Anies Baswedan yang gagal di Konvensi Capres Partai Demokrat, mengalihkan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.
Ia bergabung dengan tim pemenangan Jokowi-JK dan didapuk sebagai juru bicara koalisi Indonesia Hebat.
Baca juga: Anies Baswedan Lengser Dalam Hitungan Hari, PDIP Kritik Banyak Program Kerja Belum Tuntas
Anies Baswedan Diusung NasDem Jadi Capres 2024
Kini, Anies Baswedan kembali mencoba peruntungannya menjadi capres 2024 dari jalur Partai NasDem.
Anies Baswedan memang terus dikaitkan sebagai sosok yang berpotensi maju di Pilpres 2024.
Pasalnya, nama Anies Baswedan selalu masuk tiga besar dalam survei elektabilitas bursa capres 2024.
Bahkan Anies kerap beradu elektabilitas dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Nama Anies pertama kali muncul sebagai capres Partai NasDem, saat partai itu mengumumkan tiga bakal capres yang akan diusung dalam Pilpres 2024.
Ketiganya yakni Anies Baswedan; Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Dari ketiga sosok ini, akhirnya Partai NasDem memilih untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"NasDem mencari yang terbaik dari yang terbaik, NasDem akhirnya melihat sosok Anies Baswedan."
"Kami mempunyai keyakinan dalam prespektif dalam secara makro dan mikro sejalan dengan apa yang kami (NasDem) yakini," kata Ketua Umum (Ketum) NasDem, Surya Paloh di DPP Partai NasDem, Jakarta, Senin (3/10/2022).
"Kenapa Anies Baswedan? Why not the best?" tambah Surya Paloh.
Setelah mendeklarasikan Anies sebagai capres, Surya Paloh mendatangi Anies dan keduanya saling berjabat tangan.
Di satu sisi, terdengar teriakan 'presiden, presiden' hingga 'Anies Presiden Indonesia' dari sejumlah kader
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan mengatakan menerima dan siap menjawab tugas dari Partai NasDem.
"Bismillahirrahmanirrahim, kami terima dan bersiap untuk menjawab tantangan itu," kata Anies.
Meski demikian, Anies tetap meminta waktu untuk menyelesaikan segala urusannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebab masa jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
Menarik untuk menunggu perjalanan Anies Baswedan selanjutnya setelah diusung Partai NasDem.
Apakah ia akan terus melaju dan menjadi capres di Pilpres 2024 atau malah bernasib seperti Dahlan Iskan -walaupun menang dalam konvensi, tapi tidak dicalonkan.
Apalagi Partai NasDem juga harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa lolos dari presidential threshold.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.