Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Anies Baswedan Bertemu AHY, Pagi Ini Giliran Puan Maharani Jalan Santai Bareng Airlangga

Setelah Anies bertemu dengan AHY, kali ini giliran Puan Maharani akan bertemu dengan Airlangga Hartarto.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Setelah Anies Baswedan Bertemu AHY, Pagi Ini Giliran Puan Maharani Jalan Santai Bareng Airlangga
Kompas.com/Tsarina Maharani
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan draf omnibus law RUU Cipta Kerja kepada Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Setelah Anies bertemu dengan AHY, hari ini Sabtu (8/10/2022) giliran Puan Maharani akan bertemu dengan Airlangga Hartarto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022) kemarin, kini giliran ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Pertemuan Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto dijadwalkan akan berlangsung, Sabtu (8/10/2022) pagi ini
pukul 07.30 WIB.

Baca juga: PKB Mengaku Sulit Koalisi dengan Nasdem Pasca-Mendeklarasikan Anies Baswedan Sebagai Capres

Kedua ketua parpol besar ini akan mengikuti kegiatan jalan santai bertempat di Silang Monas (pintu tenggara dekat Stasiun Gambir).

Demikian informasi yang diterima Tribunnews.

Sehari sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jumat (7/10/2022) pagi.

Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam di kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Silaturahmi Anies Baswedan ke kantor Partai Demokrat disambut meriah kader partai berlambang bintang mercy tersebut.

Berita Rekomendasi

Anies merasa sangat terhormat dengan sambutan yang diberikan oleh kader Partai Demokrat dalam pertemuan ini.

"Yooo ayooo, Anies AHY, ku yakin kita pasti menang," begitu yel-yel para kader dan relawan secara terus menerus.

Kader Partai Demokrat optimistis bakal menang jika Anies akan maju di Pilpres 2024 mendatang bersama AHY.

Pantauan Tribunnews.com di Kantor DPP Demokrat pukul 09.30 WIB, Anies Baswedan datang mengenakan kemeja biru muda beserta rompi biru tua serta celana bahan panjang.

Baca juga: Anies Baswedan dan AHY Bertemu, Elite Demokrat: Keputusan Tetap Ada di Tangan SBY

Kedatangan Anies Baswedan ini turut disambut chants dari para kader serta relawan dari Demokrat.

Baik AHY maupun Anies Baswedan saling puji usai pertemuan tersebut.

AHY puji Anies punya leadership in crisis

AHY menjelaskan bahwa Anies punya jiwa kepemimpinan untuk memimpin dalam krisis.

Dimana hal tersebut dibutuhkan dalam membangun banga Indonesia ke depannya

"Saya apreasasi Mas Anies sampai masa menjelang akhir jabatannya, masih bekerja keras, tidak kenal waktu," ujar AHY.

Ia menyebutkan satu tindakan Anies yang turut hadir langsung di tengah-tengah warga korban banjir.

"Tadi malam juga, kita ikuti hadir di tengah warga, atas musibah banjir, ada korban jiwanya, Mas Anies mempunyai jiwa kepimpinan," ujar AHY.

"Leadership in crisis, memimpin dalam krisis itulah yang dibutuhkan dalam membangun bangsa ini ke depan," tambahnya.

AHY sebut Anies punya harapan Indonesia lebih baik

AHY mengatakan dirinya mendengar semangat masyarakat soal Indonesia yang lebih baik.

“Saya baru saja kembali dari perjalanan ke Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melantik para ketua DPC Demokrat wilayah tersebut, termasuk melakukan dialog rakyat untuk bisa mendengarkan aspirasi mereka,” ujar AHY.

“Saya menangkap ada semangat yang sama (dengan Anies) di sana-sini, bahwa masyarakat kita yang tentu berharap Indonesia lebih baik ke depan,” tambahnya.

Baca juga: Respon Positif Pertemuan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Demokrat, PKS Setuju AHY Cawapres?

Banyak isu yang berkaitan dengan kesamaan semangat ini.

Seperti kata AHY, isu-isu tersebut menyangkut bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat, kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, termasuk dalam demokrasi dan kebebasan sipil, serta penegakan hukum dan keadilan.

Dengan bertandangya Anies hari ini serta juga kesamaan visi dan semangat, ia berharap besar ke depannya dapat bersama-sama menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih baik.

AHY sendiri merasa untuk menjadikan Indonesia lebih baik tidak bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang, pun juga beberapa kalangan saja.

“Indonesia besar, tidak bisa dipikirkan satu atau dua orang, kita ingin Indonesia semakin maju dan besar, ini pekerjaan lintas generasi. Pekerjaan yang baik, mari kita lanjutkan, tapi kalau ada belum baik, harus diperbaiki, itu semangat dari perubahan, nah mas Anies mempunyai spirit yang sama,” jelas matan perwira militer Indonesia ini.

Anies puji pemerintahan SBY

Sementara itu, Anies menyinggung  soal kondisi pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh SBY.

"Dan kita ingat bagaimana dalam perjalanan pemerintahan, ketika demokrasi dijaga ketika institusi ditegakkan, ketika transparansi good governance dipertahankan," kata Anies.

Atas kinerja itu, Anies menyatakan kalau AHY telah berhasil meneruskan tradisi yang dilakukan oleh SBY.

"Kami melihat mas AHY meneruskan tradisi itu yang dibangun pada masa SBY ketika Partai Demokrat pada waktu itu jadi partai yang memberikan peran dominan," ucapnya.

Atas pernyataan itu, Anies berharap kalau tradisi itu bisa tetap terjaga bersama AHY, dalam segi demokrasi serta kesetaraan di setiap aspek.

Baca juga: Dulu Berseberangan dengan Anies, NasDem Bilang: Jangan Tersandera Masa Lalu

Pembahasan hal tersebut kata dia, yang sering dibahas oleh AHY maupun Anies selama ini.

"Kita ingin agar tradisi itu terus terjaga. Tradisi menjaga demokrasi, menjaga sportivitas, menjaga kesetaraan di dalam semua aspek," ucapnya.

"Kita menginginkan Indonesia yang terus menerus memperbaiki, setiap fase kita terus melakukan perbaikan," sambung dia.

Kendati demikian, Anies mengungkap, dalam upaya untuk menjaga tradisi sekaligus memperbaiki kondisi tersebut harus dilakukan oleh seluruh aspek.

Dalam artian lain, tidak hanya menjadi tanggungjawab dari pemerintah maupun Presiden serta Wakil Presiden.

"Dan ini disampaikan tidak mungkin dikerjakan sendirian, ini harus dikerjakan bukan satu orang, bukan dua orang, bukan lima orang, bukan sepuluh orang, ini perlu dikerjakan berjuta-juta orang bersama-sama," tukas dia. (Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas