Survei Voxpol: Anies Baswedan Unggul di Kalangan Pemilih Berpendidikan Tinggi
Temuan Survei Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan Anies Baswedan unggul di kalangan pemilih berpendidikan tinggi.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan Survei Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan Anies Baswedan unggul di kalangan pemilih berpendidikan tinggi.
Anies mencapai angka sebesar 42,2 persen.
Ia unggul di atas Ganjar Pranowo yang capai 31,8 persen dan Prabawo Subianto 18,8 persen.
Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan segmen pemilih di kalangan masyarakat terdidik menjadi kunci bagi kandidat untuk memperluas dukungan dan memperbesar peluang untuk memenangkan kompetisi.
Baca juga: Anies Baswedan Naik Jet Pribadi ke Daerah, Pengamat: Layak Diperbincangkan Biayanya Tak Murah
Pemilih di segmen ini, lanjut Pangi, biasanya sangat sulit untuk dipengaruhi dan diarahkan untuk mendukung kandidat tertentu.
Sebab pemilih punya sumber informasi dan preferensi cukup memadai yang kemudian menjadi pertimbangan dasar untuk menentukan sikap politiknya secara independen.
"Namun di sisi lain, pemilih di segmen ini punya kesadaran politik, punya kecenderungan untuk mempengaruhi pemilih lain baik di segmen yang sama atau di segmen pemilih lainnya," kata Pangi dalam keterangannya, Selasa (6/12/2022).
"Sehingga merebut simpati pada klaster pemilih pada segmen berpendidikan tinggi berpotensi memperluas dukungan terhadap kandidat secara keseluruhan," tambahnya.
Hasil dari temuan survei bulan November 2022 ini akan sangat menguntungkan, lanjut Pangi, jika pemilih di segmen berpendidikan tinggi mengarahkan dukungannya kepada kandidat tertentu.
"Apalagi jika mereka berperan aktif mempromisikan kandidat yang mereka dukung. Pengaruhnya tentu akan melipat gandakan dukungan terhadap kandidat dan memperbesar peluang kemenangan," ucap Pangi.
Meskipun di satu sisi, ia menegaskan tidak mudah mempengaruhi preferensi pemilih berpendidikan tinggi karena sudah punya preferensi politik yang cukup kuat dan memadai.
Termasuk kategorisasi pemilih strong voter yang tidak mudah dipengaruhi oleh keluarga, dan hal-hal sekitar sepertiga endorse politisi.