Sandiaga dan Erick Thohir Merapat ke KIB, Bagaimana Nasib Airlangga Jadi Capres 2024?
Meskipun Erick dan Sandiaga memiliki elektabilitas yang cenderung merata, Adi menilai peluang diusung Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres l
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai isu soal masuknya dua nama ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Erick Thohir dan Sandiaga Uno, sebagai salah satu kandidat di Pilpres, bakal membuat dinamika di KIB semakin menarik.
Erick kini sedang dekat dengan PAN.
Erick terlihat berkeliling bersama Ketum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Sandiaga Uno santer dikabarkan bakal keluar dari Gerindra dan masuk ke PPP.
PAN dan PPP, bersama juga Golkar merupakan bagian dari KIB.
"Jika memang keduanya benar jadi bergabung, ini akan membuat meja perundingan capres-cawapres di KIB semakin menarik," kata Adi kepada Tribunnews.com, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Airlangga Hartarto akan Umumkan Ridwan Kamil Jadi Kader Golkar Sore Ini
Meskipun Erick dan Sandiaga memiliki elektabilitas yang cenderung merata, Adi menilai peluang diusung Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres lebih tinggi.
Sebabnya, saat ini Airlangga menjadi pimpinan parpol dengan perolehan suara pileg tertinggi kedua pada Pemilu 2019 lalu. Hal itu yang bakal menjadi pertimbangan.
"Mesin Partai Golkar jauh lebih solid untuk mendongkrak elektabilitas Airlangga, dibanding misalnya PAN dan PPP. Jadi itu yang saya sebut bahwa koalisi ini masih sangat dinamis," kata Adi.
Lebih lanjut, Adi menilai Golkar memang tidak akan mendapatkan efek ekor jas jika Sandi atau Erick benar-benar dijadikan kandidat. Akan tetapi, efek ekor jas itu tak berpengaruh bagi Golkar.
"Golkar itu salah satu kekuatan utamanya adalah anatomi struktur dan kekuatan caleg mereka. Ini terbukti pada 2019, Golkar tidak punya jagoan di Pilpres, tetapi menjadi partai dengan perolehan suara tertinggi nomor dua," kata dia.
Adi melanjutkan, Gerindra saja yang sudah mengusung Prabowo dan Sandiaga masih berada di bawah Golkar.
"Golkar sudah kuat strukturnya, dan tidak butuh endorsement, tetapi beda dengan PAN dan PPP yang masih butuh endorsement," kata Adi.
Jika dibandingkan, Adi menilai Sandiaga lebih unggul ketimbang Erick Thohir dalam hal elektabilitas.
"Yang lebih muncul secara signifikan kan Sandi, tetapi mungkin ada faktor lain, faktor logistik atau apa pun ya. Mungkin Sandi sedikit lebih diuntungkan," pungkasnya.
PPP Duga Sandiaga Ingin Gabung PPP karena Ingin Dongkrak Elektabilitas Jelang Pilpres
Sebelumnya, Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduga Sandiaga Uno ingin bergabung dengan partainya karena ingin lebih dikenal dan meningkatkan elektabilitas menjelang Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani mengatakan Sandiaga Uno menyadari bahwa hasil elektabilitas surveinya masih tinggi dibandingkan dengan sejumlah tokoh nasional lainnya.
"Karena beliau realitasnya juga dari hasil survei itu juga angkanya lumayan, maka barangkali juga, barangkali dugaan saya agar beliau lebih dikenal elektabilitasnya naik, beliau juga perlu dukungan dari akar rumput PPP," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Arsul menuturkan bahwa pihaknya masih belum berkomunikasi dengan Sandiaga Uno mengenai rencana bergabung dengan PPP.
"Ngga ada. Komunikasi sejauh ini Pak Sandi itu bilang ya atau nyebut-nyebut atau ngarah mau gabung PPP," ungkap Arsul.
Di sisi lain, Arsul menuturkan kedatangan Sandi Uno ke sejumlah acara PPP hanya kebetulan. Tak hanya Sandi Uno, kini Menteri BUMN Erick Thohir pun melakukan hal serupa kepada PPP.
"Jadi misalnya baru berkunjung ke daerah mana, pasti bertemu dengan pengurus PPP dalam arti yang jadi anggota DPRD, atau jadi wakil kepala daerah, itu pasti ketemu dan terjadi komunikasi. Seperti Pak Sandi kemarin ke Bondowoso, dan kebetulan itu ke tempatnya PPP. Hanya itu saja," tukasnya.
Zulhas Sebut Indonesia Butuh Erick Thohir
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas, menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin seperti Menteri BUMN Erick Thohir.
Pasalnya, orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut dinilai sebagai pemimpin yang terbukti bekerja keras untuk negara dan masyarakat Indonesia.
“Erick Thohir memang pekerja keras dan dibutuhkan negeri ini. Bukan karena sama-sama dari Lampung tapi memang hebat,” terang Zulhas, Sabtu (3/12/2022)
Bagaimana tidak, kata dia, orang nomor satu di PAN itu menjelaskan Erick Thohir adalah Menteri BUMN terbaik sepanjang pemerintahan Indonesia
Sejak dipimpin oleh Eks Presiden Inter Milan tersebut kementerian dan perusahaan-perusahaan BUMN di Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Hal tersebut berkat transformasi berkelanjutan yang terus dilakukan oleh Erick Thohir di wilayah Kementerian BUMN.
Transformasi ini mencakup penyehatan dan pembersihan perusahaan-perusahaan BUMN serta peningkatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan untuk masyarakat.
Di bidang penyehatan dan pembersihan perusahaan-perusahaan BUMN, Erick Thohir menutup perusahaan yang tidak bisa terselamatkan serta hanya menjadi beban negara.
Perusahaan yang masih bisa diselamatkan dilakukan holdingisasi atau di-merger agar dapat terbantu secara finansial dan menjadi lebih efisien dalam sudut pandang beban negara.
Alhasil dari 142 perusahaan BUMN kini jumlahnya menjadi 41. Erick Thohir juga membersihkan perusahaan-perusahaan BUMN dari oknum koruptor.
Ia berhasil menyelesaikan kasus mega skandal korupsi yang terjadi di Jiwasraya dan Asabri.
Tak hanya itu, Erick Thohir juga berhasil mengungkap kasus penyelewengan pengadaan pesawat oleh Garuda Indonesia dalam upaya penyelamatan.
Agar kejadian yang sama tidak terulang, Erick Thohir menggandeng Kejaksaan Agung dan BPKP dalam melakukan transformasi manajemen perusahaan-perusahaan BUMN
Berkat upayanya, Erick Thohir berhasil meningkatkan laba Kementerian BUMN menjadi Rp 124 triliun di tahun 2021.
Sebelumnya laba BUMN hanya tercatat sebesar Rp 13 triliun di tahun 2020.
Tidak berhenti sampai disitu, Erick Thohir juga berhasil menanggulangi pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi nasional sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).
Menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi tersebut bahkan berhasil menjadi memproduksi vaksin Covid-19 sendiri bersama Bio Farma yang diberi nama IndoVac.
Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional Erick Thohir menggalakkan program KUR, Mekaar, Makmur, Santripreneur, Sembrani Fund, Merah Putih Fund dan Solusi Nelayan
.Dengan berbagai rekam jejak tersebut, Zulhas menyatakan Erick Thohir sebagai pemimpin yang dibutuhkan oleh Indonesia dan berhak atas apresiasi sebagai Menteri BUMN terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia.
"Sepanjang usia karir politik saya, Menteri BUMN terbaik itu namanya Erick Thohir," pungkas Zulhas.