Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Okky Asokawati: Publik Figur Tak hanya Mendulang Suara, Tetapi harus Bisa Bersuara

Okky Asokawati tak menampik jika kehadiran selebriti di partai politik sangat dibutuhkan menjelang Pemilu.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Okky Asokawati: Publik Figur Tak hanya Mendulang Suara, Tetapi harus Bisa Bersuara
Tribunnews/Irwan Rismawan
Politisi Okky Asokawati berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan 

Dia pun mengingat ketika masuk parlemen pada tahun 2009 lalu. Dimana banyak teman-teman yang berasal dari kalangan publik figur hanya menjadi vote getter.

"Saya menyikapinya bahwa oke artis sebagai vote getter, karena memang ibaratnya sebuah badan itu ada yang fungsinya di kepala, fungsi di tangan, ada yang di ekor, jadi masing-masing punya fungsi," katanya.

Namun demikian, Okky menyadari jika dirinya masuk ke politik sebagai fasion dirinya.

"Tetapi saya sekarang bisa katakan passion saya sebagai politisi, kenapa karena saya menikmati betul ketika membahas satu pasal, untuk memperjuangkan seperti kata CEO Tribun ini, menjadi mata lokal semua provinisi itu perlu pemikiran, waktu, perlu energi," jelasnya.

Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra (keempat kiri) bersama Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Krisdayanti (ketiga kiri), Anggota DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina (kanan, belakang), Wakil Sekjen Partai Gelora, Dedi Gumelar (kanan, depan), Politisi Partai NasDem, Okky Asokawati (kedua kiri), Founder dan CEO IT Reasearch And Politic Consultant (IPOL Indonesia), Petrus Haryanto (kanan, tengah), Dokter Nugroho Setiawan (kiri), dan Politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya via daring menjadi pembicara dalam Diskusi Tribun Series II di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa (14/2/2023). Diskusi tersebut bertemakan
Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra (keempat kiri) bersama Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Krisdayanti (ketiga kiri), Anggota DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina (kanan, belakang), Wakil Sekjen Partai Gelora, Dedi Gumelar (kanan, depan), Politisi Partai NasDem, Okky Asokawati (kedua kiri), Founder dan CEO IT Reasearch And Politic Consultant (IPOL Indonesia), Petrus Haryanto (kanan, tengah), Dokter Nugroho Setiawan (kiri), dan Politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya via daring menjadi pembicara dalam Diskusi Tribun Series II di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa (14/2/2023). Diskusi tersebut bertemakan "Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024". TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Okky juga mengatakan, bahwa menjadi anggota dewan bisa menjadi 'Mata Lokal' bagi masyarakat. Tak hanya itu, segudang pengalaman dan karakter juga ditempa selama menjadi wakil rakyat di parlemen Senayan.

"Tapi karena saya merasa ini amanah, dan saya suka. Kenapa saya suka, karena dengan menjadi anggota DPR itu, sebagai wakil rakyat, sebagai pembantu publik yang sekarang harus mempunyai mata lokal, itu ada pengembangan wacana, pengembangan leadership, mengembangkan dalam berargumentasi, mengembangkan dalam publik speacking, dan itu saya nikmati sebagai sesuatu hal yang mungkin tidak semua orang dapatkan," paparnya.

Maka dari itu, Okky menyebut bahwa tidak salah kemudian partai meminta selebriti untuk tampil. 

Berita Rekomendasi

"Tapi saya yakin, biasanya setiap orang kalau sudah pernah sukses di suatu dimensi, atau bidang, dia pasti punya etos kerja yang bagus, dia pasti punya energi yang baik," ujarnya.

"Biasanya kalau dia pindah ke panggung lain, etos kerjanya, staminanya akan dilakukan," jelas Okky.

Baca juga: Cerita Dedi Miing Gumelar Disepelekan Masuk Parlemen karena Label Artis, Dianggap Tak Bisa Kerja

Lebih lanjut, Okky juga mengatakan bahwa kehadiran para selebriti sebagai anggota dewan itu memang harus untuk kepentingan orang lain.

Pasalnya, publik figur sudah merasakannya berpuluh-puluh tahun kesuksesan di dunia entertaiment.

Terkait repersentasi, bahwa di politik legislasi memang repersentasi sebagai selebritas, yang mendulang suara dan bisa bersuara yaitu menghadirkan UU. 

Sementara, bicara mengenai peran publik, pejabat publik sebagai anggota dewan, menurutnya, memang tidak bisa hanya untuk 5 tahun saja. 

Karena masalah dan program Undang-undang yang dibuat itu ingin dikawal terus bagaimana bisa berjalan. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas