Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Terbaru SPIN Sebut Elektabilitas Erick Thohir Terus Naik, Pengamat Beberkan Penyebabnya

Berdasarkan survei SPIN yang dilakukan periode 3-13 Februari 2023, elektabilitas Erick Thohir berada di angka 17,1%.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Survei Terbaru SPIN Sebut Elektabilitas Erick Thohir Terus Naik, Pengamat Beberkan Penyebabnya
Tribunnews/JEPRIMA
Menteri BUMN Erick Thohir. Elektabilitas atau tingkat keterpilihan Menteri BUMN Erick Thohir terus meningkat berdasarkan temuan lembaga-lembaga survei nasional. 

Disebut Cawapres oleh Jokowi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi dengan santai pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut dirinya sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Pernyataan itu Jokowi sampaikan saat memberikan sambutan dalam puncak peringatan hari lahir PPP ke 50.

Dalam momen itu, Jokowi menyebut sejumlah tokoh yang menjadi capres dan cawapres, termasuk Erick Thohir.

Erick menilai sejumlah tokoh yang disebut namanya itu merupakan orang yang dinilai baik oleh Jokowi.

“Itu kan tentu apa yang beliau lihat mungkin figur-figur yang baik. Tetapi tentu figur yang baik artinya apa, juga harus bekerja dengan baik,” kata Erick saat ditemui di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).

Baca juga: Erick Thohir: Kartu Merah untuk Mafia Bola!

Menurut Erick, saat itu Jokowi menyebut sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi capres, yakni Prabowo Subianto.

BERITA REKOMENDASI

Kemudian, Jokowi juga menyebut sejumlah sosok yang menjadi cawapres seperti, Sandiaga Salahudin Uno, Mahfud MD, dan dirinya.

Ketika dimintai tanggapan terkait kesiapannya menjadi cawapres, Erick enggan menjawab.

Ia mengaku sedang mengutamakan perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia setelah terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Erick juga menjawab enteng ketika dimintai tanggapan mengenai sejumlah hasil survei yang menyebut dirinya masuk dalam tiga besar cawapres di sejumlah daerah di Jawa.

“Kalau masalah tingginya dari hasil survei itu tidak menandakan individu itu bisa mencalonkan,” tutur Erick.

Ia menyebut, saat ini untuk menjadi kontestan dalam Pemilu 2024, capres dan cawapres harus mendapatkan dukungan minimal dari 20 persen kursi di parlemen.

Hal itu membuat penentuan capres dan cawapres berada di tangan partai politik.

“Artinya ya semua itu tentu hak dari masing-masing partai ingin mencalonkan siapapun,” ucap Erick.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas