Kiai di Jatim Sebut PKB adalah NU, Kalau Mau Menang Pemilu 2024 Warga Nahdliyin Harus Kompak
Para pimpinan NU dan juga anggotanya selalu menjaga kekompakan dalam memperjuangkan kepentingan politik NU terutama lewat PKB.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
"Jangan sampai NU terpegang orang lain. Gus Muhaimin jangan sampai ketinggalan sepur. Saya minta Mbah Yai jangan sampai menerima (permintaan dukungan) selain Gus Muhaimin. Itu permintaan saya sebab kiai itu tanggung jawabnya berat," ucapnya.
Hadir dalam Musyawarah Kiai Jawa Timur tersebut sejumlah ulama kharismatik NU se-Jatim, antara lain, KH Ali Masyhuri Sidoarjo, KH Anwar Iskandar Kediri, KH Fuad Nur Hasan Sidogiri, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, KH Abdul Adzim Kholili, KH Abdul Hannan Maksum, KH Abdurrohman Al Kautsar, KH Athoillah Anwar, KH Fahim Royani, KH Maksum Faqih.
Hadir pula KH Kholil Nawawie, KH Abdul Mughist, KH Abdus Salam Shohib, KH Ali Makki Zaini, KH Jazuli Nur, KH Makki Nasir dan ratusan kiai dan gawagis dari berbagai pesantren di Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, para kiai juga membacakan Risalah 99 Kiai Jawa Timur bertajuk 'Dari Jawa Timur Kami Memberangkatkan Gus Muhaimin'.
Dalam risalah tersebut, para kiai NU di Jawa Timur berkomitmen untuk memberangkatkan Cak Imin dari Bumi Jawa Timur untuk melanjutkan dan memperluas pengabdiannya bagi bangsa, negara, kemanusiaan dan agama, dengan secara langsung memegang tampuk kepemimpinan nasional.
Kedua, mendorong dan mengajak pihak-pihak yang terlibat atau memiliki keterkaitan dengan proses sirkulasi kepemimpinan nasional untuk menjadikan tekad dan komitmen para kiai ini sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran dalam pengambilan keputusan politik.
Ketiga, mengajak masyarakat, terutama pihak-pihak yang memiliki harapan dan pandangan yang sama, untuk secara bersama-sama mengikhtiarkan terwujudnya niat mulia dengan langkah-langkah yang sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.