Respons Pernyataan Golkar, Pengamat Nilai Capres 'Tengah' Cocok untuk Kultur Indonesia
Ujang Komaruddin menilai pemipin yang berada di tengah dan tidak cenderung ke kanan atau kiri bisa menghilangkan atau meminimalisir polarisasi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Pernyataan Sarmuji tersebut tercetus saat menjawab pertanyaan bagaimana cara agar politik identitas tidak terulang lagi seperti Pemilu 2019 lalu.
Jika partai politik salah memilih calon presiden, Sarmuji meyakini Pemilu 2024 mendatang suasana politiknya akan sama seperti Pemilu 2019 lalu.
"Di 2024 sebenarnya akan terjadi kelanjutan 2019 kalo parpol-parpol salah pilih calon," ucapnya.
Terkait peluang Golkar pada kontestasi Pemilu 2024, Sarmuji mengatakan pihaknya optimis akan memenangkan Pemilu dan Pilpres pada 2024 mendatang.
Sarmuji juga mengatakan bahwa pihaknya akan selalu optimis di tahun 2024 bisa memenangkan Pemilu maupun Pilpres.
"Dan kita bisa memenangkannya dengan izin Allah SWT," ujar Sarmuji.
Sarmuji menceritakan bahwa dahulu ketika dirinya merasa pesimis, ia selalu diajarkan oleh seorang Kyai untuk selalu bersikap optimis.
"Jadi kalau saya pesimis, saya dimotivasi oleh kyai saya cerita Thalut dan Jalut. Pasukannya Thalut itu yang pesimis dan udah diam tinggalkan, tapi yang optimis itu sampai dikutip oleh Tuhan di dalam Quran itu," kata Sarmuji.
Kutipan dalam Quran tersebut berbunyi "Berapa banyak kamu temui jumlah yang sedikit bisa mengalahkan jumlah yang besar dengan izin Allah".
Karena hal tersebutlah, Sarmuji mengatakan pihaknya selalu merasa optimis pada 2024 mendatang bisa memenangkan Pemilu dan Pilpres