Laporan Wartawan Tribunews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkumpulan Pemuda Keadilan (PPK) menggelar demo di depan Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta, Senin (13/3/2023).

PPK meminta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari dipecat secara tidak hormat dari jabatannya oleh DKPP.

Aksi demo hari ini bertepatan dengan sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik Ketua KPU RI oleh Penyelenggara Pemilu (KEPP) di ruang sidang DKPP.

Hasyim menjalani sidang atas dua perkara sekaligus yang masih berkaitan satu sama lain dengan Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni salias si Wanita Emas.

Baca juga: Ketua KPU RI Jalani Dua Sidang Etik Sekaligus, Dugaan Pelecehan dan Pertemuan dengan Wanita Emas

Ketua Umum PPK Dendi Budiman mengatakan dugaan pelecehan yang dilakukan Hasyim kepada Hasnaeni merupakan preseden buruk bagi penyelenggara pemilu.

“Tentu ini bukan hanya soal pelanggaran terhadap Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilihan Umum,” kata Dendi dalam keterangannya, Senin.

Lebih dari itu, tegasnya, hal ini merupakan tindakan yang menghancurkan citra baik penyelenggara pemilu.

Dendi juga mengatakan sebagai penentu dari berjalannya demokrasi Indonesia, Hasyim tidak menjalankan tugasnya dengan benar bahkan melakukan tindakan yang diduga melanggar kode etik.

Hal tersebut tentu menurut pihak PPK tidak bisa ditoleransi dan meminta DKPP harus bertindak dengan memberikan sanksi tegas kepada Hasyim berupa pemecatan secara tidak hormat.

“Jangan sampai KPU dirusak oleh oknum seperti Hasyim Asy'ari. Proses sidang oleh DKPP harus dilaksanakan secara transparan dan tidak boleh ada intervensi pihak manapun,” tegas Dendi.

Selain meminta DKPP untuk memecat Hasyim secara tidak hormat. PPK juga meminta DKPP tidak tebang pilih dalam memroses kasus yang diduga menjerat Ketua KPU RI ini.