Jokowi Bertemu Lima Parpol Koalisi Tanpa PDIP dan NasDem, Berikut Komentar Pengamat
Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan komentarnya soal pertemuan Presiden Joko Widodo dengan sejumlah partai politik koalisi pemerintah.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan komentarnya soal pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah partai politik koalisi pemerintah.
Acara tersebut diketahui dihadiri Gerindra, Golkar, PAN, PPP, dan PKB. Sementara PDI Perjuangan dan NasDem absen.
Menurut Bawono, tidak hadirnya kedua parpol ini menarik untuk dicermati serta dikulik dari berbagai sisi.
Pertama tidak hadirnya PDIP dalam pertemuan bisa mengindikasikan hubungan partai dengan Presiden Jokowi sedang tidak baik-baik saja.
"Ada gangguan psikologis antara Presiden dan PDI Perjuangan. Sangat mungkin ini merupakan buntut dari pembatalan status Indonesia sbg tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA," beber Bawono.
Bawono menilai, adanya perbedaan sikap yang mencolok PDIP dan Presiden Jokowi soal Piala Dunia U20.
Baca juga: Pengamat Sebut Jokowi Jadi King Maker Penggabungan Koalisi KIR dan KIB
Dimana parpol yang notabenenya menaungi Jokowi malah memiliki sikap berseberangan dengan Presiden.
Terlihat dari sejumlah kader PDI Perjuangan, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster mengeluarkan statement penolakan Timnas Israel di ajang Piala Dunia U20.
"Alih-alih turut mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam sukseskan perhelatan bergengsi itu justru dua gubernur itu justru menunjukkan sikap bertentangan."
"Ironis karena sikap PDI Perjuangan dan kedua gubernur terdebut telah berkontribusi dalam mencoreng citra baik Presiden di dunia internasional," urai Bawono.
Sebagai langkah konsolidasi
Bawono melanjutkan, pertemuan Presiden Jokowi dengan parpol koalisi bisa dipandang sebagai langkah konsolidasi.
Memperkuat hubungan tersebut bisa jadi dilakukan sebelum Presiden melakukan reshuffle kabinet Jokowi-Maruf Amin.
"Sebagaimana diketahui Presiden beberapa hari lalu mengatakan reshuffle akan segera dilakukan untuk menunjuk Menteri Pemuda dan Olahraga baru menggantikan Zainuddin Amali."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.