Muncul Dua Nama Cawapres Baru, Ada Muhadjir Effendy dan Syahrul Yasin Limpo
Sejumlah nama dari berbagai latar belakang sering beredar disebut cocok jadi cawapres kini muncul 2nama baru, Muhadjir Effendy dan Syahrul Yasin Limpo
Penulis: Theresia Felisiani
“Sudah banyak calonnya dan lebih mumpuni daripada saya," ujarnya.
Diketahui, Muhadjir Effendy, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) empat periode mencuat di bursa bakal calon Wakil Presiden Pemilu 2024 sejak dilontarkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. Dia menilai Muhadjir cocok berpasangan dengan Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Menurut dia, Muhadjir memiliki karakter yang kuat. Memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan, khususnya bidang pembangunan manusaia dan kesejahteraan sosial.
Senada dengan Ujang adalah guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UA) Surabaya Prof Hotman M Siahaan.
Menurut dia, Muhadjir layak jadi bacawapres termasuk Ganjar.
“Dia pas dipasangkan dengan Ganjar. Apalagi Muhadjir itu sudah lama dekat dengan Megawati,” tegas Hotman.
Menurutnya, selain memiliki pribadi yang kuat. Memiliki modal massa yaitu umat Muhammadiyah yang jumlahnya sangat besar.
Ditambah Muhammadiyah memiliki daya resonansi yang kuat terhadap kelompok-kelompok umat Islam yang lain sehingga langkah Muhammadiyah berpotensi diikuti.
“Saya kira Muhammadiyah akan solid mendukung Muhadjir,” tegasnya.
Dukungan dari pelbagai komunitas dan kelompok masyarakat terus mengalir. Bekas relawan Jokowi-Makruf pada Pilpres 2019, Rumah Indonesia Berkemajuan (RIB) Jawa Tengah dan RIB Banyuwangi menyatakan dukungan Muhadjir untuk menjadi Bacawapresnya Ganjar Pranowo, Capres yang diusung PDIP.
Sedang RIB Jambi menginginkan Muhadjir berpasangan dengan Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dukungan juga datang dari sustes Katolik di Keuskupan Agung Merauke, Provinsi Papua Selatan, Ambrosia Nainggolan. Ia menilai Muhadjir orang baik, dan sangat toleran. Memiliki pengalaman di bidang birokrasi dan pendidikan.
“Beliau ini sangat sederhana, rendah hati. Beliau dekat dengan masyarakat. Mau turun ke bawah.”
Hasil Survei Cawapres Indikator Politik: Ridwan Kamil Teratas Disusul Sandiaga, AHY dan Erick Thohir
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait calon wakil presiden (cawapres) potensial untuk maju di Pilpres 2024.
Terdapat 19 nama yang diuji dalam survei tersebut. Namun tercatat ada 5 nama teratas yang dipilih oleh publik.
Urutan pertama adalah Ridwan Kamil dengan torehan 17,3 persen, disusul Sandiaga Uno dengan 14,2 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi ketiga dengan angka 12,4 persen.
Di posisi selanjutnya ada Erick Thohir dengan 12,2 persen, kemudian Khofifah Indar Parawansa mendapat angka 6,0 persen.
“Peringkat pertama masih ditempati Ridwan Kamil. Kemudian peringkat kedua, ketiga, keempat, kurang lebih margin of error antara Sandi, AHY dan Erick Thohir,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Minggu (30/4/2023).
“Tapi peringkat Erick sama Khofifah itu signifikan secara statistik,” lanjut dia.
Burhanudin menambahkan selain nama-nama tersebut, muncul pula sosok Menko Polhukam Mahfud MD dengan perolehan 4,3 persen.
Namun begitu, posisi Mahfud masih berada di bawah 5 besar tersebut.
“Pak mahfud mengalami kenaikan tapi belum mampu mendobrak 5 nama teratas,” tuturnya.
Baca juga: Cari Cawapres untuk Anies, PKS Ngaku Jalin Komunikasi Serius dengan Mahfud MD
Secara rinci, berikur adalah 19 daftar cawapres potensial yang dipilih publik berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia.
Andika Perkasa 3,3 persen, Gibran Rakabuming Raka 2,8 persen, Puan Maharani 2,1 persen, Airlangga Hartarto 1,6 persen, Sri Mulyani 1,4 persen.
Kemudian Susi Pujiastuti 0,9 persen, Tri Rismaharini 0,7 persen, Muhaimin Iskandar 0,6 persen, Zulkifli Hasan 0,4 persen, Salim Segaf Al-Jufri 0,3 persen, Gatot Nurmantyo 0,3 persen
Moeldoko 0,2 persen dan Tito Karnavian 0,1 persen.
Sementara sebanyak 17,7 persen publik tidak tahu/tidak menjawab survei tersebut.
Adapun survei ini dilakukan pada periode 11-17 April 2023. Kemudian populasi survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menilah ketika survei dilakukan.
Baca juga: Dekat dengan NU, Erick Thohir Dinilai Lebih Potensial Berpasangan dengan Ganjar atau Prabowo
Penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sample adalah sebanyak 1.220 orang.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional dan toleransi kesalahan atau margin of error (MOE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih telah diwawancarai dengan tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. (tribun network/thf/Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.