Yusril: Pak Prabowo Jadi Presiden, Saya Kira Lebih Tepat
Yusril Ihza Mahendra angkat suara soal sosok calon presiden (Capres) yang akan didukungnya pada Pilpres 2024, mendatang.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dodi Esvandi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra angkat suara soal sosok calon presiden (Capres) yang akan didukungnya pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Yusril, sosok capres yang didukung harus memiliki segudang pengalaman baik secara pemerintahan maupun tantangan yang dihadapi dimasa lalu.
Dari ketiga nama capres yang belakangan muncul, Yusril secara terbuka menyebut nama Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut Yusril, Prabowo Subianto merupakan sosok yang syarat akan pengalaman tersebut.
Hal itu diungkapkan Yusril dala sesi wawancara khusus di kantor Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Punya Kesamaan Nasib Dengan Prabowo, Wiranto Cerita Pengalaman di Medan Tempur Hingga Dirikan Partai
"Kalau misalnya ke depan ini katakanlah Pak Prabowo yang menjadi presiden, saya kira lebih tepat," kata Yusril.
Yusril menilai Prabowo merupakan sosok yang sudah berpengalaman.
Setidaknya, selama lima tahun Prabowo menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Presiden Jokowi.
Apalagi, eks Menteri Sekretariat Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menyebut bidang pertahanan yang diemban Prabowo meliputi masalaha ekonomi, sosial dan politik.
"Dan juga seperti yang saya katakan, beliau menghadapi pengalaman juga pernah dituduh sebagai pelanggar HAM oleh Amerika Serikat," ucap Yusril.
Baca juga: Prabowo Bakal Hadiri Deklarasi Dukungan Capres dari Prawiro Indonesia Task Force pada Juni 2023
"Bagaimana seseorang menjadi pemimpin ketika ditempa oleh pengalaman menghadapi tantangan, tekanan-tekanan internasional yang cukup berat," sambung dia.
Sehingga, kata Yusril, sosok Presiden yang akan didukungnya harus teruji dalam segala hal.
"Saya pikir mestinya (presiden harus) orang yang teruji ketika menghadapi krisis," jelas Yusril.