Jelang Tahun Politik, Menteri Agama: Jaga Masjid dari Politisasi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta agar masjid dijaga dari politisasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta agar masjid dijaga dari politisasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yaqut saat mengukuhkan pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) periode 2022-2026 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
"Jaga masjid-masjid kita dari politisasi dan intoleransi, terlebih kita akan menyongsong tahun politik 2023-2024," ujar Yaqut.
Masjid, kata Yaqut, adalah episentrum pembinaan umat Islam. Pada zaman Rasulullah, fungsi-fungsi masjid sangat beragam dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Belakangan, kita mencermati fungsi-fungsi itu agak memudar atau bahkan bergeser ke arah tidak tepat. Masjid hanya dipandang tempat salat," ucap Yaqut.
"Ada juga penggeseran multifungsinya, lalu masjid menjadi ruang politisasi dan arena perkecambahan paham intoleran dan ekstrim," tambah Yaqut.
Yaqut meminta agar masjid menjadi rumah bersama untuk bernaung banyak orang yang memiliki komitmen untuk pemberdayaan dan pemajuan masjid.
Menurut Yaqut, banyak pihak yang perlu dilibatkan dalam pemberdayaan masjid.
"Ajak dan libatkan banyak orang, banyak anasir dalam lembaga ini. Semakin banyak potensi dijalin, semakin besar peluang pemberdayaan dapat dilakukan," ucap Yaqut.
Baca juga: Ulama Meminta Warga Tidak Terpancing dengan Pria Australia yang Ludahi Imam di Masjid Bandung
Dirinya meminta BKM dapat membuat masjid-masjid semakin terberdayakan. Langkah ini dilakukan agar masyarakat umat beragama dan bangsa semakin sejahtera.