Jokowi Akui Tak Undang NasDem dalam Pertemuan Parpol di Istana: Kan Sudah Memiliki Koalisi Sendiri
Presiden Jokowi memberikan alasannya mengapa tak mengundang NasDem dalam pertemuan bersama enam Parpol Koalisi Pemerintah di Istana Merdeka.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
![Jokowi Akui Tak Undang NasDem dalam Pertemuan Parpol di Istana: Kan Sudah Memiliki Koalisi Sendiri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-dan-surya-paloh-3523.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi buka suara terkait NasDem yang tak ikut diundang dalam pertemuan bersama enam Parpol Koalisi Pemerintah di Istana Merdeka pada Selasa (2/5/2023) lalu.
Diketahui yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya ada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Serta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Kemudian yang jadi sorotan dalam pertemuan tersebut adalah NasDem yang menjadi satu-satunya partai dalam Koalisi pendukung pemerintah yang tak diundang ke Istana.
Jokowi mengakui dirinya memang tak mengundang NasDem dalam pertemuan tersebut.
Karena Jokowi menilai, NasDem kini telah memiliki koalisinya sendiri.
Baca juga: NasDem Tepis Tak Disukai Jokowi, Ungkit Mentan Syahrul Yasin Limpo Jadi Menperin Ad Interim
"Ya memang tidak diundang. Lho ini kan NasDem itu, kita bicara apa adanya ya, kan sudah memiliki Koalisi sendiri," kata Jokowi dalam Program 'Berita Utama' Kompas TV, Kamis (11/5/2023).
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, enam Parpol yang sebelumnya berkumpul di Istana adalah gabungan partai yang ingin membangun kerjasama politik yang lain.
"Ini gabungan partai yang kemarin kumpul, itu kan juga ingin membangun kerjasama politik yang lain."
"Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa. Ya masa yang disini tau strateginya, ya mestingga enggak seperti itu," terang Jokowi.
Baca juga: Elite NasDem Bilang Anies Bakal Hentikan Program Jokowi yang Buruk Bila Terpilih Jadi Presiden
Jokowi menilai dalam hal potitik pertemuan yang dilakukan Jokowi merupakan hal wajar.
Mengingat Jokowi sendiri merupakan Pejabat Publik sekaligus Pejabat Politik.
Sehingga menjadi hal yang wajar apabila Jokowi berbicara soal politik atau terkait pelayanan publik.
"Dalam politik itu wajar-wajar saja, biasa. Dan saya itu Pejabat Publik sekaligus Pejabat Politik."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.