Tak Cuma Elektabilitas, Survei LSI Denny JA Ukur Cawapres Potensial di Pilpres Gunakan Lima Variabel
Adjie menuturkan oleh karena itu pihaknya membuat indeks cawapres yang merupakan satu gabungan dari lima variabel untuk hadirkan cawapres potensial.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan bahwa pihaknya telah merumuskan lima variabel untuk menilai cawapres potensial di Pilpres 2024.
Kelima variabel itu adalah tambahan elektabilitas, kuasa tiket (ketua umum partai), tokoh dari ormas besar, pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.
Baca juga: LSI Denny JA Ungkap Tokoh yang Raih Indeks Cawapres Tertinggi
"Dalam merumuskan atau menduga siapa yang menjadi calon wakil presiden potensial, kami dari LSI Denny JA tidak semata-mata melihat fakta elektabilitas," kata Adjie di kantor LSI Denny JA di Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).
Karena faktor elektabilitas menurut Adjie setelah pihaknya uji tidak terlalu banyak berubah. Jadi dari satu nama ketika capresnya hanya personal diuji tanpa melibatkan wakil dan melibatkan wakil. Ternyata tidak banyak berubah elektabilitasnya.
Baca juga: LSI Denny JA Ungkap Pertama Kalinya Elektabilitas Ganjar Pranowo Menurun Sejak Setahun Terakhir
"Kita melihat faktor elektabilitas itu buka semata-mata faktor utama dalam penentuan cawapres. Baik pengalaman pemilu nasional dan daerah pemilihan wakil kepala daerah atau presiden," katanya.
Adjie menuturkan oleh karena itu pihaknya membuat indeks cawapres yang merupakan satu gabungan dari lima variabel untuk hadirkan cawapres potensial.
Dari lima variabel yakni elektabilitas, ketua partai, tokoh dari ormas besar, pengalaman pemerintahan dan jaringan sumber dana.
Dikatakan Adjie hanya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang paling banyak dengan memenuhi tiga variabel.
"Dari semua tokoh tidak ada yang memenuhi lima variabel tersebut. Yang kedua tidak ada satupun wakil presiden yang mampu menambah variabel elektabilitas," kata Adjie.
"Jadi dari data yang paling tinggi hanya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan 3 variabel, kuasa tiket, pengalaman pemerintahan dan sumber dana," tegasnya.
Adapun nama-nama potensi cawapres lainnya seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, Khofifah, Mahfud, Muhaimin Iskandar hanya mampu mengumpulkan dua variabel.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Mayoritas Pemilih Inginkan Capres yang Strong Leader
Sementara itu nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono dan Said Agil hanya penuhi satu variabel.
Sebagai informasi, survei LSI Denny JA dilakukan pada 3 Mei sampai 14 Mei 2023 melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Rentang usia responden 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random sampling dengan cara tatap muka. Margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.