Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Punya Indeks Cawapres Tertinggi, Airlangga Dinilai Beri Efek Positif jika Dipasangkan Capres Manapun

LSI mencatat nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memiliki indeks cawapres tertinggi sehingga cocok dipasangkan dengan siapapun.

Penulis: Reza Deni
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Punya Indeks Cawapres Tertinggi, Airlangga Dinilai Beri Efek Positif jika Dipasangkan Capres Manapun
Tribunnews.com/Istimewa
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto - Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Alfaraby menyebut airlangga dinilai beri efek positif jika dipasangkan capres manapun. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Alfaraby menjelaskan lebih jauh soal temuan survei yang mencatat nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memiliki indeks cawapres tertinggi.

Adjie mengatakan meski secara elektoral tidak terlalu signifiman, Airlangga dipasangkan dengan capres siapapun akan memberi efek positif kemenangan.

Diketahui, ada tiga dari lima variabel yang dipenuhi Airlangga, yakni kuasa tiket sebagai ketua umum partai politik, pengalaman pemerintahan, dan sumber dana

"Beliau ketum partai, punya kuasa tiket seperti yang kita sebut dan itu signifikan dalam perbincangan di kalangan elite politik dan itu kan pasti menjadi perbincangan," kata Adjie saat dihubungi, Sabtu (20/5/2023).

Kemudian, dikatakan Adjie, soal jaringan sumber dana yang juga dimiliki Airlangga, serta mampu mengonsolidasikan jaringan sumber dana yang lain.

Baca juga: Pengamat Nilai Airlangga Hartarto Penuhi Kriteria Capres Versi Jokowi

"Kemudian secara pengalaman kan beliau juga pernah menjadi menteri, sekarang Menkoperekonomian. Itu kan juga jadi pertimbangan juga," kata dia.

Berita Rekomendasi

Ketiga variabel tersebut, dikatakan Adjie, berfungsi tak hanya membantu secara langsung untuk pemenangan Pilpres 2024.

"Kalau bicara pengalaman pemerintahan, ketika berpasangan dengan siapa pun ini kan memperkuat image sebagai pasangan yang lengkap, komplet, lebih kokoh karena punya pengalaman di pemerintahan," kata Adjie

"Kemudian soal sumber dana ini kan juga diperlukan dalam kompetisi yang ketat, dengan kemampuan bisa mengonsolidasikan logistik yang ini kan juga kemudian membuat kampanye bisa lebuh masif, kemudian bisa mengonsolidasi semua elemen. Ya tentunya tiga variabel itu bisa mendapat efeklah terhadap capres yang diusung nanti," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan bahwa pihaknya telah merumuskan lima variabel untuk menilai cawapres potensial di Pilpres 2024.

Adapun lima variabel itu elektabilitas, ketua partai, tokoh dari ormas besar, pengalaman pemerintahan dan jaringan sumber dana.

"Dalam merumuskan atau menduga siapa yang menjadi calon wakil presiden potensial, kami dari LSI Denny JA tidak semata-mata melihat fakta elektabilitas," kata Adjie di kantor LSI Denny JA di Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).

Karena faktor elektabilitas menurut Adjie setelah pihaknya uji tidak terlalu banyak berubah. Jadi dari satu nama ketika capresnya hanya personal diuji tanpa melibatkan wakil dan melibatkan wakil. Ternyata tidak banyak berubah elektabilitasnya.

"Kita melihat faktor elektabilitas itu buka semata-mata faktor utama dalam penentuan cawapres. Baik pengamalan pemilu nasional dan daerah pemilihan wakil kepala daerah atau presiden," katanya.

Adjie melanjutkan oleh karena itu pihaknya membuat indeks cawapres yang merupakan satu gabungan dari lima variabel untuk hadirkan cawapres potensial.

Baca juga: Golkar Sebut Airlangga Hartarto Layak Jadi Cawapres Dampingi Prabowo Subianto

Dari lima variabel yakni elektabilitas, ketua partai, tokoh dari ormas besar, pengalaman pemerintahan dan jaringan sumber dana.

Dikatakan Adjie hanya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang paling banyak dengan memenuhi tiga variabel.

"Dari semua tokoh tidak ada yang memenuhi lima variabel tersebut. Yang kedua tidak ada satupun wakil presiden yang mampu menambah variabel elektabilitas," kata Adjie.

"Jadi dari data yang paling tinggi hanya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan 3 variabel, kuasa tiket, pengalaman pemerintahan dan sumber dana," tegasnya.

Adapun nama-nama potensi cawapres lainnya seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, Khofifah, Mahfud, Muhaimin Iskandar hanya mampu mengumpulkan dua variabel.

Sementara itu nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono dan Said Agil hanya satu variabel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas