Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berkaca Pemilu 2014 dan 2019, Peneliti Harvard Sebut PAN Berpeluang Besar Lolos Parlemen di 2024

analis politik dari Harvard University Amerika Serikat (AS), Seth Soderborg, meyakini PAN dapat kembali lolos ke parlemen pada Pemilu 2024.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Berkaca Pemilu 2014 dan 2019, Peneliti Harvard Sebut PAN Berpeluang Besar Lolos Parlemen di 2024
pan.or.id
Logo Partai Amanat Nasional (PAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Litbang Kompas kembali melakukan survei elektabilitas parpol politik (parpol) menjelang Pemilu 2024.

Dalam survei tersebut diketahui setidaknya ada dua parpol yang saat ini berada di parlemen diprediksi tidak lolos pada Pemilu 2024 yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Melihat survei tersebut, analis politik dari Harvard University Amerika Serikat (AS), Seth Soderborg, meyakini PAN dapat kembali lolos ke parlemen pada Pemilu 2024.

Keyakinan itu melihat raihan suara riil selalu lebih tinggi daripada data survei.

"Karena tahun 2014 dan 2019, perolehan suara pemilu PAN lebih besar dibandingkan hasil survei prapemilu," kata Soderborg saat dihubungi, Kamis (25/5/2024).

Soderborg menerangkan, rerata tingkat keterpilihan PAN dalam beberapa survei sejumlah lembaga pada Maret-April sebesar 4,9 persen.

Berita Rekomendasi

"Tetapi, perolehan suaranya (dalam pemilu) adalah 7,6 persen. Dan terjadi lagi tahun 2019. Rata-rata dari lembaga survei itu 3,5 persen, tapi PAN dapat 6,8 persen," katanya.

Diketahui, dalam riset Litbang Kompas, elektabilitas PAN naik 100 persen menjadi 3,2 persen pada Mei 2023 dibandingkan Januari 2023 sebesar 1,6 persen.

Namun, angka itu masih di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen.

Soderborg menuturkan ada kecenderungan PAN dan beberapa partai politik (parpol) lain mendapat persentase perolehan suara lebih besar dibandingkan hasil riset.

Salah satu faktornya adalah mendapatkan suara dari pemilih yang tidak mau menjawab pilihannya ketika disurvei.

"Dalam survei, pemilih ini masuk kategori 'tidak tahu/tidak jawab'. Hari H, tidak ada pilihan mencoblos 'tidak tahu' dan itu mengubah proporsi suara semua partai," ucapnya.

Oleh karena itu, Soderborg meyakini PAN bakal kembali menempatkan kadernya di parlemen pada Pemilu 2024.

Analisisnya, hasil survei bulan terakhir jelang pemilu ditambah 2 persen. Kalkulasi tersebut mempertimbangkan pengalaman sebelum-sebelumnya.

Baca juga: Survei LSJ: PDIP, Gerindra, Golkar Tertinggi, PAN dan PPP Tidak Lolos Parlementary Threshold

"Prediksi paling sederhana yang berdasarkan sejarah selisihan hasil survei dan hasil pemilu mulai begini: lihat rata-rata hasil survei bulan terakhir dan menambah 2 poin persen. Sekarang, rata-rata survei PAN itu kira-kira 2,5-3 persen. Jadi, prediksi saya, jika kondisi masa kini berjalan terus adalah 4,5-5 persen," tuturnya.

Sebelumnya, dari hasil survei terbaru Litbang Kompas yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023 itu, hanya enam parpol yang diprediksi akan lolos ke parlemen dan memiliki kursi di DPR RI.

Sementara 14 parpol lainnya diprediksi tidak akan mampu memenuhi ketentuan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) 4 persen.

Dalam survei terbaru Litbang Kompas ini, PDI Perjuangan (PDIP) tercatat masih memiliki elektabilitas tertinggi dengan 23,3 persen.

Elektabilitas partai banteng moncong putih itu naik dibandingkan hasil survei sebelumnya yang dilakukan pada Januari 2023.

Saat itu survei Litbang Kompas mencatat elektabilitas PDIP sebesar 22,9 persen.

Setelah PDIP, menyusul Partai Gerindra dengan elektabilitas 18,8 persen, naik dari hasil survei sebelumnya sebesar 14,3 persen.

Kemudian di peringkat ketiga ada Partai Demokrat dengan elektabilitas 8 persen.

Capaian elektabilitas Partai Demokrat menggusur elektabilitas Partai Golkar yang meraih 7,3 persen dan berada di posisi keempat.

Adapun dua partai lainnya yang juga diprediksi lolos ke parlemen adalah Partai Partai NasDem dengan elektabilitas 6,3 persen dan PKB 5,5 persen.

Sementara 14 parpol lainnya diprediksi tidak mampu memenuhi ketentuan ambang batas parlemen 4 persen.

Elektabilitas PKS dalam survei terbaru Litbang Kompas hanya 3,8 persen, turun dibanding hasil survei sebelumnya sebesar 4,8 persen.

Kemudian elektabilitas PAN hanya 3,2 persen.

Disusul Perindo dengan elektabilitas 3,1 persen.

Baca juga: PAN Dinilai Punya Akses Sumber Daya Politik Mumpuni untuk Pemilu 2024

Parpol lainnya seperti PPP, Hanura, PBB, PSI, Gelora, partai Buruh, Partai Garuda, Partai Ummat, hingga PKN dalam survei terbaru Litbang Kompas ini memiliki elektabilitas di bawah 3 persen.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan terhadap 1.200 responden di 38 provinsi yang memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan ambang batas kesalahan 2,38 persen. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas