Kekhawatiran Demokrat pada Anies hingga Desak Umumkan Cawapres: Isu Penjegalan, Tak Banyak Waktu
Demokrat menyampaikan kekhawatirannya pada Anies Baswedan yang tak segera mendeklarasikan cawapresnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
"Ada 200 juta rakyat yang patut yang patut kita kunjungi, silaturahmi dan sebagainya. Jadi akan lebih bagus lebih cepat," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief, telah menyampaikan kekhawatirannya soal elektabilitas Anies Baswedan yang terus merosot dibandingkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Menurutnya, hal itu terjadi lantaran Anies Baswedan belum mengumumkan nama cawapres.
"Memang ada kecenderungan menurun dari Survei Indikator karena mungkin dugaan kami, hipotesa kami, lambannya proses deklarasi," kata Andi kepada wartawan, Senin (5/6/2023).
Terkait hal itu, Andi Arief menyarankan agar Anies Baswedan segera mengumumkan cawapres pada Juni 2023 ini.
"Agar bulan Juni ini segera dideklarasikan agar tidak semakin dalam jaraknya, semakin jauh jaraknya (elektabilitas)" tandasnya.
Baca juga: Tak Mau Halangi Anies Baswedan Cari Cawapres, PDIP: Sebut Puan pun Boleh
Reaksi NasDem dan PKS
NasDem dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Demokrat, menanggapi soal desakan agar Anies Baswedan segera mengumumkan cawapres.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, meminta pada Demokrat untuk menekan Anies Baswedan.
Ia mengingatkan, bahwa mandat soal cawapres telah diserahkan sepenuhanya pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kita harus jaga kekompakan, melakukan konsolidasi, tidak usah cawe-cawe."
"Cawapres biarkan (menjadi keputusan) Anies, mandat sudah diserahkan kepada dia," ujarnya, Selasa (6/6/2023).
Tak hanya itu, Ahmad Ali juga mengingatkan Demokrat, bahwa kesepakatan masing-masing parpol di Koalisi Perubahan adalah tak memberi batasan waktu pada Anies Baswedan dalam mengumumkan cawapres.
Menurutnya, desakan kepada Anies Baswedan bisa menimbulkan persepsi Demokrat tengah menekan Anies.