Respons Kabar Upaya Penjegalan Anies Baswedan Lewat PKS, NasDem: Kami Solid
Partai NasDem menyikapi soal adanya dugaan penjegalan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (Capres) lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem menyikapi soal adanya dugaan penjegalan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (Capres) lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dimana, PKS diduga mulai ditawari jabatan oleh pemerintah untuk melepaska diri dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Menyikapi hal itu, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menyatakan, dugaan yang beredar itu hanyalah isu yang sengaja dilontarkan untuk membuat ketakutan sebagian pihak.
"Enggak lah. itu kan sebuah isu yang dibuat supaya orang takut dengan berkoalisi atau pengen koalisi ini pecah misalnya. Itu kan upaya saja, namanya usaha masing-masing," kata Sahroni kepada awak media saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Sahroni menegaskan, saat ini seluruh partai politik yang berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan masih solid dalam mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Dirinya hanya meyakini, apapun bentuk pernyataan atau isu yang ada saat ini merupakan strategi dari pihak manapun dalam menyongsong Pemilu mendatang.
"Orang kan ya punya usaha yang beda-beda. Tapi saya yakin soliditas semua calon-calon dan semua partai pasti mereka punya strategi berbeda-beda," tukas Sahroni.
Sebelumnya, Isu narasi penjegalan yang menerpa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan disebut mulai terasa.
Hal itu diakui Jubir Capres di Tim Delapan KPP, Sudirman Said, dalam konferensi pers, di markas Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).
"Saya kira sudah terlalu banyak orang yang mengatakan bahwa ada upaya untuk membuat anies tidak bisa maju," kata Sudirman, di Jakarta, Rabu ini.
Sudirman menerangkan, hal itu diakuinya karena banyak pendapat masyarakat yang sudah melihat dinamika politik saat ini.
Terutama isu negatif terhadap upaya majunya mantan Gubernur DKI Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ia menyebut, satu di antaranya perihal isu dugaan korupsi Formula E yang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap mencuat ke publik.