Strategi Nano-Targeting, Ganjar Ajak Pendukung Terjun Langsung Bersama Rakyat Lewat Cara Humanis
Ganjar Pranowo mengajak para pendukung untuk mengerjakan strategi nano-targeting dengan basis kegiatan turun langsung ke bawah, bertemu rakyat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengajak para pendukung untuk mengerjakan strategi nano-targeting dengan basis kegiatan turun langsung ke bawah, bertemu langsung rakyat.
Ganjar pun menyontohkan, ketika ada masyarakat yang butuh pertolongan, maka kader partai harus sigap mengulurkan tangan untuk membantunya.
Hal itu disampaikan Ganjar saat acara konsolidasi PDIP Nusa Tenggara Barat (NTP) di Lombok, Minggu (18/6/2023).
"Percaya nggak bapak ibu. Nengok (membesuk) orang sakit itu bisa menghasilkan suara, sederhana. Atau kondangan datang, itu desa banget. Dari dulu kita dorong," kata Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah ini menuturkan, banyak peluang dan momentum emas yang dapat dimaksimalkan untuk merebut hati masyarakat.
Baca juga: Sandiaga Dinilai Berpeluang Besar Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Jokowi Menjadi Faktor Penting
Apalagi masyarakat Indonesia adalah orang yang religius dan memegang adat istiadat ketimuran yang penuh etika.
"Banyak momentum-momentum yang akan terjadi beberapa hari ini. Mengantar orang pergi haji, kemudian sebentar lagi Idul Adha. Banyak sebentar lagi, yang agak religius pendekatannya," ucap Ganjar.
Dia juga mengajak para pengurus ranting (desa) dan anak ranting (dusun) untuk membuat nano strategi, serta memetakan tokoh-tokoh dan bagaimana cara mendekati mereka.
Baca juga: Konsolidasi Kekuatan PDIP NTB, Ganjar Pranowo Minta Struktur Partai Bergerak di TPS
"Nah kalau ini dilakukan ada komunitasnya, tokohnya, kemudian mereka dikasih bekal untuk itu. Ini sebagai nano target. Target yang lebih kecil. Yang PAC-nya di micro target. Tapi semua harus memetakan," kata Ganjar.
Dengan perhitungan ada 16 ribu TPS di NTB, Ganjar mengajak untuk melakukan kalkulasi target yang detail dan lebih kongkret, dan berbasis pada jumlah suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
"16 Ribu TPS (perkiraan jumlah TPS di NTB, red), satu TPS ada 300 orang. Mau menang berapa, 51 persen berarti berapa 150 lebih sedikit. Bisa tidak sekarang basis gerakannya berbasis TPS," jelasnya.
Baca juga: Dialog Bareng Putri Lingkungan Hidup di Bali, Ganjar Kenalkan Aplikasi Jeknyong Untuk Kelola Sampah
Dalam menjalankan target ini, Ganjar mengajak agar para pengurus di TPS diberikan pembekalan teknis dan pelatihan yang mumpuni. Sebab pendekatan kepada masyarakat juga harus intensif dan membaur.
"Siapa di TPS itu disiapkan dilatih, kamu butuh mencari orang minimal 151 orang. Memastikan mereka diikat dengan perasaan, nilai-nilai, obrolan, itu cerita kongkrit," tegas dia.
Ganjar pun mengatakan bahwa pendekatan kepada masyarakat harus dilakukan dengan hati dan perasaan.
"Nanti yang tidak mau ya gak apa-apa dihitung. Jadi nanti kita akan menang berapa, TPS kita berapa di sini, siapa orangnya dan deketin, (target) 151 orang kita cari bisa sampai 200 orang, datangi setiap hari," ungkap Ganjar.
"Kalau sehari mereka bisa datang pada dua orang, tinggal dikalikan berapa orang yang kita lakukan. Kalau dilakukan semakin banyak orang semakin dapat profilnya," sambung dia.
Dalam acara konsolidasi ini, hadir Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, anggota DPR RI Fraksi PDIP I Made Urip, dan Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.
Seluruh pengurus DPC, Ranting, Anak Ranting PDIP se-NTB juga hadir dalam acara konsolidasi ini.