Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Bicara Isu HAM yang Dituduhkan Kepadanya: Tidak Enak dan Mengganggu, tapi Harus Dihadapi

Prabowo Subianto bicara soal isu HAM terkait penculikan aktivis pada 1998 silam, yang kerap ditudingkan kepadanya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Prabowo Bicara Isu HAM yang Dituduhkan Kepadanya: Tidak Enak dan Mengganggu, tapi Harus Dihadapi
YouTube Najwa Shihab/Twitter @FadliZon
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, saat hadir di Mata Najwa (kiri). Prabowo saat masih menjabat sebagai Danjen Kopassus (Kanan). Prabowo Subianto bicara soal isu HAM terkait penculikan aktivis pada 1998 silam, yang kerap ditudingkan kepadanya. 

TRIBUNNEWS.com - Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, bicara soal isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang kerap ditujukan kepadanya, terlebih menjelang tahun-tahun politik, seperti Pemilihan Presiden (Pilpres).

Sebagai informasi, Prabowo dituding terlibat dalam penculikan aktivis selama peristiwa 1998 saat ia membawahi Tim Mawar.

Menurut Prabowo, tudingan-tudingan yang diarahkan kepadanya, terutama soal isu HAM, adalah hal biasa dalam kehidupan politik.

Lantaran, kata Prabowo, pada sistem politik demokrasi liberal, menjatuhkan lawan supaya popularitasnya merosot, adalah hal wajar.

Terkait isu HAM yang dituduhkan kepadanya, Prabowo menganggapnya risiko dari kehidupannya sebagai eks prajurit TNI.

"Ini saya kira dalam kehidupan politik di mana-mana, biasa. Apalagi demokrasi liberal itu, lawan, harus kita turunkan popularitasnya supaya tidak bisa muncul," kata Prabowo Subianto dalam wawancara bersama Najwa Shihab di acara Mata Najwa yang tayang pada Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Prabowo Minta Buzzer Politik Hentikan Saling Serang Pakai Cebong Kampret

"Saya anggap ini risiko sebagai prajurit, saya telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai sumpah saya. Saya pertaruhkan nyawa saya berkali-kali untuk republik, untuk rakyat," lanjut dia.

Berita Rekomendasi

Prabowo menambahkan, Indonesia sebagai negara demokrasi telah membebaskan rakyatnya untuk memilih pemimpinnya sendiri.

Karena itu, jika memang rakyat percaya mengenai tudingan isu HAM kepadanya, Prabowo menyarankan supaya tidak memilih dirinya.

"Kalau rakyat percaya semua tudingan-tudingan itu, rakyat nggak usah pilih saya. Gitu 'kan," ujar Prabowo.

Ketika ditanya Najwa Shihab, apakah tak ingin menjelaskan soal isu HAM yang menjeratnya, Prabowo menilai tak perlu.

Meski demikian, Prabowo mengaku isu-isu HAM yang dituduhkan kepadanya cukup menggangu.

Tapi, menurutnya, hal itu harus dihadapi karena merupakan risiko seorang prajurit.

"Saya kira sudah empat kali saya jelaskan, di-record public domain. Saya kira ini narasi (di mana) akhirnya bicara masa lalu."

"Memang ini sesuatu yang tidak enak dan itu mengganggu saya, tapi harus dihadapi. Itu risiko seorang prajurit, risiko saya," tegas Prabowo Subianto.

Sekilas tentang Tim Mawar

Tim Mawar
Tim Mawar ((Tribunnews/Yongky Yulius))

Dikutip dari Kompas.com, Tim Mawar adalah tim kecil yang dibuat Komando Pasukan Khusus (Kopassus) usai peristiwa 27 Juli 1996, dimana kantor PDI (nama PDIP di era Orde Baru) dirusak oleh sekelompok massa.

Kejadian tersebut membuat Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus, menugaskan secara khusus kepada Komandan Batalyon 42, Mayor Bambang Kristiono, untuk menjadi Komandan Satgas Merpati.

Tugas tim itu adalah untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kegiatan-kegiatan radikal.

Baca juga: Prabowo Berjanji Bakal Ajak Semua Pihak Masuk ke Pemerintahan Jika Terpilih Jadi Presiden

Setelahnya, Mayor Bambang memanggil Kapten Fauzani Syahril Multhazar, Kapten Nugroho Sulistyo Budi, Kapten Yulius Selvanus, dan Kapten Dadang Hendra Yudha untuk menganalisis informasi tersebut dengan membentuk tim khusus pada pertengahan Juli 1997.

Terdapat tiga tim yang dibentuk, yaitu Tim Mawar, Tim Garda Muda, dan Tim Pendukung.

Tim Mawar bertugas untuk mendeteksi kelompok radikal, pelaku aksi kerusuhan, dan teror.

Diketahui, beberapa eks anggota Tim Mawar saat ini menjadi anak buah Prabowo di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Mereka adalah Brigjen Dadang Hendra Yudha, Dirjen Potensi Pertahanan; Brigjen (Purn) Yulius Selvanus, Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Kabainstragan).

Lalu, Mayjen (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan, Asisten Khusus Kemenhan; dan Brigjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, Staf Ahli Bidang Politik Kemenhan.

Diketahui, Brigjen (Purn) Yulius Selvanus dihukum 20 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI melalui Mahkamah Militer Tinggi (Mahmilti) II Jakarta karena keterlibatannya di Tim Mawar terkait penculikan dan penghilangan paksa aktivis di era Orde Baru.

Sementara, Brigjen Dadang Hendra Yudha dihukum 16 bulan penjara tanpa pemecatan.

Terkait pemecatan terhadap Yulius, keputusan tersebut dianulir oleh hakim, sehingga saat itu ia masih menjabat aktif sebagai anggota militer.

Sementara Prabowo, ia diberhentikan dari jabatannya sebagai Pangkostrad, serta Komandan Sekolah Staf dan Komandan ABRI.

Pemberhentian ini dilakukan setelah ia menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus.

Satu di antaranya adalah kasus penculikan aktivis yang disebut-sebut dilakukan oleh Tim Mawar, dilansir TribunnewsWiki.com.

Elektabilitas Prabowo Subianto

Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Solo dan disambut meriah oleh kelompok relawan 'Bolone Mase', di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), Jumat, (23/6/2023).
Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Solo dan disambut meriah oleh kelompok relawan 'Bolone Mase', di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), Jumat, (23/6/2023). (ISTIMEWA)

Dalam survei elektabilitas calon presiden (capres) yang dilakukan delapan lembaga selama sebulan terakhir, nama Prabowo Subianto masih mendominasi.

Baca juga: Prabowo Bantah Karakternya Dinilai Seram: Aslinya Lembut, Saya Orang yang Cepat Terharu

Dari 10 lembaga survei yang telah dirangkum Tribunnews.com, elektabilitas Prabowo berada di peringkat pertama di sembilan lembaga.

Berikut ini hasil elektabilitas tiga capres, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan dari 10 lembaga selama sebulan terakhir:

1. Lembaga Survei Nasional (LSN)

- Prabowo Subianto: 39,5 persen
- Ganjar Pranowo: 32,8 persen
- Anies Baswedan: 21,9 persen

2. Indikator Politik

- Prabowo Subianto: 38 persen
- Ganjar Pranowo 34,2 persen
- Anies Baswedan: 18,9 persen

3. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA

- Prabowo Subianto: 33,9 persen
- Ganjar Pranowo: 31,9 persen
- Anies Baswedan: 20,8 persen

4. Fixpoll Research and Strategic

- Prabowo Subianto: 35,8 persen
- Ganjar Pranowo: 30,3 persen
- Anies Baswedan: 10,5 persen

5. Y-Publica

- Prabowo Subianto: 25,3 persen
- Ganjar Pranowo: 24 persen:
- Anies Baswedan: 17,2 persen

6. Litbang Kompas

- Prabowo Subianto: 24,5 persen
- Ganjar Pranowo: 22,8 persen
- Anies Baswedan: 13,6 persen

7. Lembaga Survei Jakarta (LSJ)

- Prabowo Subianto: 26,2 persen
- Ganjar Pranowo: 18,8 persen
- Anies Baswedan: 15,3 persen

8. Populi Center

- Prabowo Subianto: 22,8 persen
- Ganjar Pranowo: 21,2 persen
- Anies Baswedan: 13,5 persen

9. Indopol

- Prabowo Subianto: 31,2 persen
- Ganjar Pranowo: 30,48 persen
- Anies Baswedan: 26,53 persen

10. Algoritma Research and Consulting

- Ganjar Pranowo: 29,3 persen
- Prabowo Subianto: 24,6 persen
- Anies Baswedan: 16,9 persen

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim/Ibriza Fasti, TribunnewsWiki.com/Widi Pradana, Kompas.com/Verelladevanka/Artika Rachmi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas