PSI Tegaskan Belum Tentukan Arah Dukungannya Jelang Pilpres 2024
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan, belum menentukan arah dukungannya jelang Pilpres 2024 mendatang
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Erik S
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan, belum menentukan arah dukungannya jelang Pilpres 2024.
"Belum. Kita belum ada sikap sama sekali," ucap Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman, saat ditemui di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2023).
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Puan, PSI Berencana Kunjungan ke Markas PDI Perjuangan
Andy kemudian menggambarkan situasi partainya saat ini dengan analogi kekaguman seorang pria kepada perempuan, yang tidak berjalan mulus. Namun, menurutnya, harus tetap melanjutkan kehidupan.
"Mungkin gambarannya tentang situasi saat ini mungkin ibaratnya Anda (pria) bertemu dengan seorang perempuan, Anda suka, menyampaikan secara terbuka ke masyarakat atau ke publik Anda suka. Tapi mungkin yang perempuannya atau pasangan Anda itu tidak memberikan respons. Enggak mau dekat-dekat. Keluarganya ada gesture tidak setuju kepada Anda," kata Andy.
"Yang Anda lakukan apa biasanya? Melanjutkan kehidupan kan. Move on. Ini penggambaran situasinya kurang lebih bisa jadi seperti itu," sambungnya.
"Di tengah jalan mungkin ada orang yang datang, bilang suka dengan Anda, cocok dengan Anda, dan lain sebagainya. Kita enggak tahu masa depan. Masih belum tahu. Ini belum final. Bisa jadi Anda kembali ke pacar lama Anda, yang Anda sukai tadi karena satu dan lain hal. Bisa jadi Anda kawin dengan orang yang baru Anda temui ini. Bisa jadi Anda melajang."
Menurutnya, PSI tak terburu-buru dalam menentukan siapa yang didukung nanti.
"Itu opsi-opsi yang masih tersedia, masih terbuka di depan mata. Jadi enggak usah buru-buru. Kalau kata Pak Jokowi, 'ojo kesusu'," ujarnya.
Baca juga: Komunikasi Dengan PDIP Jalan Terus, PSI Tengah Atur Jadwal Bertemu Ganjar dan Puan
Meski demikian, masih terkait arah dukungan PSI jelang 2024. Andy mengungkapkan, yang paling menjadi pertimbangan adalah partai atau kandidat calon presiden yang mereka dukung nanti bisa melanjutkan program-progam yang telah dilakukan Presiden Jokowi.
"Itu ukuran paling penting dari PSI. Mana yang paling bisa meyakinkan kami bahwa mereka akan melanjutkan apa yang dikerjakan Pak Jokowi, pasti akan kita dukung," ungkapnya.