Fakta Budiman Sudjatmiko Dipecat PDIP, Surat Dikirim via Kurir dan Diterima Sang Anak
Fakta surat pemecatan Politisi PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus aktivis 98, Budiman Sudjatmiko sebagai kader PDIP.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus aktivis 98, Budiman Sudjatmiko resmi dipecat sebagai kader PDIP.
Budiman Sudjatmiko resmi dipecat PDIP setelah menerima surat pemecatan pada Kamis (24/8/2023).
"Betul, betul, betul (sudah dipecat). Sudah terima tadi jam 8 malam," kata Budiman Sudjatmiko saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).
Pemecatan ini mengakhiri perjalanan Budiman Sudjatmiko bersama PDIP sejak 2004.
Budiman Sudjatmiko dipecat setelah bermanuver mendukung Prabowo Subianto.
Berikut sejumlah fakta terkait pemecatan Budiman Sudjatmiko.
Baca juga: Profil Budiman Sudjatmiko, Dipecat dari PDIP usai Deklarasi Dukung Prabowo Capres 2024
Surat Dikirim Kurir
Surat pemecatan Budiman Sudjatmiko ditandatangani Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
"Memutuskan, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian bunyi surat keputusan itu.
Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus membenarkan pemecatan terhadap Budiman.
"Setahu saya hari ini (suratnya) sudah dikirim kurir ke rumah budiman," kata Deddy saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).
Diterima Anak Budiman Sudjatmiko
Surat pemecatan Budiman Sudjatmiko yang dikirim kurir ke alamatnya, diterima oleh putrinya.
Sebab, ia sedang berada di luar rumah saat surat itu tiba di kediamannya.
"(Surat pemecatan) diterima oleh putri saya yang kebetulan waktu kecil dikasih nama oleh Ibu Megawati," kata Budiman, dikutip dari Kompas.com.
Tanggapan Budiman
Budiman mengatakan dirinya tak bermasalah terhadap surat pemecatan tersebut.
"Ya itu enggak masalah, saya terima saja enggak apa-apa, no comment," ungkapnya.
Ia mengaku belum bisa berkomentar banyak.
Ia hanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada PDIP.
Menurut dia, surat itu juga menandakan satu episode kehidupannya di PDIP telah berakhir.
"Dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja dan ya, akan mencoba terus mengalir bersama sejarah saja, bersama waktu ya," ungkap Budiman.
Mantan aktivis Pro Demokrasi ini juga mengaku siap membuka lembaran episode baru di hidupnya.
Namun, episode baru itu tak disebutkan bermakna memilih partai politik anyar.
Budiman hanya minta didoakan dapat terus memberikan kontribusi bagi Indonesia.
"Kita siapkan episode-episode baru. Saya harap bisa berkontribusi positif bagi Indonesia yang lebih baik dengan sumbangan kecil," ujar dia.
Deklarasi Dukung Prabowo
Diberitakan sebelumnya, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan diri bersama gerakan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Deklarasi tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Setelah mendeklarasikan diri, Budiman mengaku siap menerima konsekuensi yang akan terjadi.
“Jangan berandai-andai terkait sanksi. Ini situasi dinamis, saya pikir kalaupun ini berisiko, saya tidak akan lari dari tanggung jawab,” katanya, Jumat (18/8/2023), dilansir TribunJateng.com.
Menurut Budiman, ia tak membawa nama partai dan tak bermaksud meminta jabatan ataupun uang dalam deklarasi tersebut.
Deklarasi Prabu ini, kata Budiman, merupakan gerakan dari lintas partai dan golongan.
“Di sini saya tidak membawa partai, saya bersama Prabu mendukung sosok Prabowo bukan partainya,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Garudea Prabawati, Suci Bangun DS Erik S) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)