Pengamat Meyakini Ada Kekuasaan Besar Lampaui Golkar dan PAN Atas Keputusan Mendadak Dukung Prabowo
Adi menilai Golkar dan PAN tidak mau buru-buru juga mengumumkan dukungan politiknya kalau tidak ada suara-suara yang melampaui kedua partai ini
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meyakini ada kekuatan besar yang melampaui Golkar dan PAN, atas keputusan mendadak dukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Diketahui Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah secara resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mendatang, pada Minggu (13/8/2023).
"Kita tahu bergabungnya Golkar dan PAN tak lahir dalam ruang hampa. Ada riuh yang tidak bisa kita bayangkan," kata Adi Prayitno dalam diskusi Total Politik dikutip Jumat (25/8/2023).
Kemudian Adi menyebutkan soal dukungan kedua partai tersebut terkesan mendadak.
"Dukungan koalisi kedua partai ini kepada Pak Prabowo terkesan mendadak. Kenapa saya sebut terkesan mendadak, tak ada angin tiada hujan tiba-tiba Erick Thohir yang masuk 5 besar cawapres Ganjar, harus rela dihilangkan oleh PAN karena dukung Prabowo Subianto," kata Adi.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Naik, Pengamat: Bakal Ganggu Golkar dan PAN yang Terlanjur Dukung Prabowo
"Begitupun dengan Golkar 4 tahun lalu dalam Rakernas mereka Airlangga itu adalah capres yang tidak tergantikan dan bahkan belum ada editan apapun soal capres Golkar," lanjutnya.
Adi meyakini atas keputusan kedua partai tersebut dipengaruhi kekuatan besar yang melampaui kekuatan Golkar dan PAN.
"Tiba-tiba dukung Prabowo Subianto. Ada kekuatan besar. Sebenarnya Golkar dan PAN tidak mau buru-buru juga mengumumkan dukungan politiknya. Kalau tidak ada suara-suara yang melampaui kedua partai ini," tegasnya.
Diketahui Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah secara resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mendatang.
Terkait dengan hal itu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan alasan pihaknya menjatuhkan dukungan untuk Prabowo Subianto.
Menurut Zulhas, pihaknya bersama Partai Gerindra sudah memiliki kedekatan sejak lama yakni pada Pilpres 2014.
"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," kata Zulhas saat memberikan pernyataan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023)
Di sisi lain, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto juga membeberkan alasannya mendukung Prabowo.
Kata Airlangga, Prabowo merupakan sosok yang dekat dengan Partai Golkar, terlebih Prabowo juga pernah berkarir politik di partai berlogo pohon beringin tersebut.
"Karena Bapak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar," kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.
Atas hal itu, Airlangga menyebut, jati diri dari Prabowo Subianto dalam hal karya kekaryaan sebagaimana yang diusung oleh Golkar sudah tidak perlu diragukan lagi.