Partai Terbuka, Pengamat Nilai PAN Alami Perubahan di Pemilih Anak Muda
Perubahan ini upaya dari Zulkifli Hasan sebagai Ketum PAN yang mengarahkan partai untuk menerima semua kader tanpa membedakan latar belakang.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) kini telah menjadi partai terbuka (inklusif) menerima semua golongan masyarakat, termasuk generasi muda. Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi mengatakan hal itu membuat PAN mengalami perubahan pemilih dari kalangan anak muda.
"PAN telah beradaptasi dengan perubahaan menjadi partai terbuka. Tentu ini mengalami perubahan pemilih yang menjadi tren dari milenials atau anak muda," kata Ade, Rabu (30/8/2023).
Perubahan ini tentu upaya keras dari Zulkifli Hasan sebagai Ketum PAN yang mengarahkan partai untuk menerima semua kader tanpa membedakan latar belakang.
Terbukti PAN mampu menempatkan anggota legislatif di bawah usia 30 tahun terbanyak enam orang.
Menurut Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pada Pemilu 2024 terdapat 204.807.222 pemilih termasuk warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri. Dari jumlah itu, generasi milenial menjadi pemilih terbanyak di Pemilu 2024 dengan persentase 33,6 persen atau 68.822.369 orang.
Dalam kesempatan berbeda, Ketum PAN Zulkifli hasan mengatakan generasi muda menjadi segmentasi pemilih PAN dan akan diberikan perhatian lebih pada Pemilu 2024. Upaya tersebut terus dilakukan dengan memberdayakan generasi muda untuk berkarya bagi bangsa dan negara.
"Saya ingin memberikan banyak pengalaman untuk anak muda dalam berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat," ujar Zulhas.
Semangat menggandeng anak muda ini menguatkan peran organisasi otonom (ortonom) yang bernama Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN). Melalui ortonom tersebut, PAN mendorong keterlibatan aktif pemuda dalam berbagai aksi sosial dan politik.
Tambahan informasi, PAN saat ini telah banyak merekrut tokoh-tokoh muda dan selebriti untuk terjun ke politik. Mulai dari pengusaha muda Tom Liwafa, selebritas Ritchie Ismail atau Jeje ‘Govinda’, hingga tokoh santri seperti Gus Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani Probolinggo.