Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Tolak Ajakan PKS Bergabung Lagi ke Koalisi Perubahan dan Dukung Anies

Demokrat menolak ajakan PKS untuk bergabung lagi di Koalisi Perubahan dan mendukung Anies dengan alasan Majelis Tinggi sudah memutuskan.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Demokrat Tolak Ajakan PKS Bergabung Lagi ke Koalisi Perubahan dan Dukung Anies
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon saat ditemui awak media di Kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (22/2/2023). Demokrat menolak ajakan PKS untuk bergabung lagi di Koalisi Perubahan dan mendukung Anies dengan alasan Majelis Tinggi sudah memutuskan. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrat menolak ajakan PKS untuk kembali mau berkoalisi di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan sekaligus mendukung Anies Baswedan sebagai capres.

Hal ini disampaikan Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon dalam cuitannya di akun X (dulu Twitter) pribadinya, @jansen_jsp pada Sabtu (2/9/2023).

Jansen mengatakan keputusan Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat yang menyatakan keluar dari KPP dan mencabut dukungan terhadap Anies tidak dapat dibatalkan.

"Namun Majelis Tinggi Partai Demokrat kemarin secara resmi kan sudah memutuskan kami telah mencabut dukungan ke mas Anies dan kami secara resmi keluar/tidak lagi berada di koalisi. Itu sikap kami Demokrat," tulisnya.

Baca juga: PKS Konsisten Pada Putusan Majelis Syuro, Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Di sisi lain, Jansen juga mengungkapkan tetap menghormati keputusan PKS yang tetap berada di dalam KPP bersama PKB dan NasDem.

"Untuk teman kami PKS, kami juga menghormati apapun keputusan teman-teman terkait koalisi ini dan mendoakan yang terbaik untuk sahabt semua."

"Jika kali ini kita tidak bisa bersama, di waktu yang lain kita akan bersama lagi. Apapun kalian adalah tetap teman terbaik kami," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Jansen mengatakan bahwa PKS adalah 'rekan terbaik' bagi PKS lantaran menjadi partner oposisi bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mungkin karena selama beberapa tahun ini kan hanya kami berdua saja juga yang posisinya di luar pemerintahan. Jadi selama ini sudah teman 'senasib dan sepenanggungan' lah kami baik di parlemen maupun di luar parlemen," ungkapnya.

Baca juga: PKS Bakal Rayu Demokrat agar Mau Kembali ke Koalisi Perubahan dan Dukung Anies

Sebelumnya, juru Bicara PKS, Al Muzzamil Yusuf, mengungkapkan pihaknya akan tetap merayu Partai Demokrat agar mau kembali ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Kendati demikian, untuk saat ini, Yusuf mengatakan PKS tetap menghormati keputusan Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan dan mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres.

"Kita hormati sekali, pahami betul yang menjadi ketidaknyamanan Partai Demokrat tetapi kita terus mengimbau PKS akan terus berdialog ke Partai Demokrat untuk marilah kita merajut kembali jika masih memungkinkan di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan," katanya dalam konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta pada Sabtu (2/9/2023), dikutip dari YouTube PKS TV.

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu saat konferensi pers terkait sikap soal deklarasi Anies-Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres pada Sabtu (2/9/2023).
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu saat konferensi pers terkait sikap soal deklarasi Anies-Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres pada Sabtu (2/9/2023). (YouTube PKS TV)

Sementara di kesempatan yang sama, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengumumkan partai yang dipimpinnya tidak keluar dari KPP dan tetap mendukung Anies serta Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai cawapres.

Awalnya, Ahmad menyambut PKB sebagai anggota baru dari KPP serta mendukung Anies sebagai capres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas