Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Hotel Yamato Lokasi Deklarasi Anies-Muhaimin, Tempat Bersejarah Dirobeknya Bendera Belanda

Inilah profil Hotel Yamato atau yang kini bernama Hotel Majapahit, yang jadi lokasi deklarasi pasangan Anies-Cak Imin.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Mengenal Hotel Yamato Lokasi Deklarasi Anies-Muhaimin, Tempat Bersejarah Dirobeknya Bendera Belanda
(Tangkap layar YouTube Kompas TV // Kompas.com/Bahana Patria Gupta)
Kolase Tribunnews: Deklarasi Anies-Muhaimin sebagai Capres-Cawapres 2024 dilakukan di Hotel Yamato, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023). Hotel Yamato merupakan hotel bersejarah di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Deklarasi pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dilakukan di Hotel Yamato, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

Anies menyebut dalam pidatonya, bahwa Hotel Yamato merupakan hotel yang bersejarah.

Hotel yang kini bernama Hotel Majapahit tersebut, menjadi saksi bisu perjuangan para pemuda juga masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Lantas seperti apa sejarahnya?

Diketahui Hotel Yamato adalah salah satu hotel yang bersejarah bagi Indonesia.

Di hotel ini, terjadi sebuah peristiwa perobekan bendera Belanda yang kemudian mengarah pada peristiwa perang 10 November, antara para pejuang di Surabaya dan tentara Sekutu.

(Foto atas) Hotel Yamato Surabaya, lokasi deklarasi Anies dan Cak Imin.
(Foto atas) Hotel Yamato Surabaya, lokasi deklarasi Anies dan Cak Imin. (Foto Kolase Tribunnews.com/Surya.co.id)

Baca juga: BREAKING NEWS: PKS Pastikan Tetap Bersama Koalisi Perubahan Usung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Peristiwa perobekan bendera Belanda itu dilakukan pada 19 September 1945 oleh para arek-arek Surabaya.

Berita Rekomendasi

Para arek-arek Surabaya itu merobek bendera merah putih biru milik Belanda, lebih tepatnya merobek warna birunya, dan menyisakan kain yang berwara merah dan putihnya saja.

Melansir Kompas.com, insiden Hotel Yamato terjadi karena Belanda dinilai melakukan tindakan provokatif yaitu mengibarkan bendera merah putih biru di hotel tersebut.

Peristiwa ini juga dipengaruhi gagalnya perundingan antara Soedirman (residen Surabaya) dan WVC Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda triwarna (merah, putih, biru).

Massa di luar hotel yang mengetahui situasi perundingan tidak berjalan baik segera mendobrak masuk ke Hotel Yamato.

Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.

Maklumat Soekarno

Ir Soekarno dan Mohammad Hatta. Kisah Persahabatan Sejati Soekarno-Hatta: Beda Pandangan Politik, Tapi Saling Sayang di saat Susah.
Ir Soekarno dan Mohammad Hatta. Kisah Persahabatan Sejati Soekarno-Hatta: Beda Pandangan Politik, Tapi Saling Sayang di saat Susah. (REPRO: KOMIK GREAT COLLECTION)

Seperti diketahui perobekan bendera Belanda itu juga didasari atas maklumat yang dikeluarkan Presiden RI pertama Ir Soekarno.

Soekarno kala itu memberikan maklumat pemerintahan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan maklumat tersebut ditetapkan mulai 1 September 1945,.

Maklumat itu mengatakan bendera nasional Indonesia harus dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Surabaya.

Baca juga: Tandai Langkah Perjuangan, Anies-Muhaimin Pilih Hotel Yamato Sebagai Lokasi Deklarasi

Pengibaran bendera merah putih dilakukan di beberapa tempat yang strategis, seperti Gedung Karesidenan (sekarang menjadi Gedung Gubernur), Gedung Internatio, sampai ke Tambaksari ketika barisan pemuda membawa bendera Indonesia menghadiri rapat raksasa dari Barisan Pemuda Surabaya.

Pada saat rapat Barisan Pemuda Surabaya berlangsung, lapangan Tambaksari penuh dengan barisan pemuda yang mengibarkan bendera merah putih.

Mengutip museumnusantara.com, dan titik puncak dari pengibaran bendera adalah ketika insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato terjadi.

Harapan Anies Baswedan

Anies Baswedan berharap deklarasi dirinya dengan Cak Imin, yang dilakukan di Hotel Yamato, akan mejadi sejarah baru.

"Kita berharap hari ini bukan hanya saja mengerti sejarah mengapa di Hotel Yamato ini terjadi peristiwa 19 September, bukan hanya mengerti sejarah tersebut."

"Bukan hanya mengerti sejarah resolusi jihad pada 22 Oktober, bukan hanya mengerti sejarah tentang peristiwa 10 November, tapi kita berada di tempat ini untuk membuat sejarah baru bagi Indonesia," ungkap Anies dalam pidatonya, mengutip tayangan YouTube Kompas TV.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas