Mengenal Hotel Yamato Lokasi Deklarasi Anies-Muhaimin, Tempat Bersejarah Dirobeknya Bendera Belanda
Inilah profil Hotel Yamato atau yang kini bernama Hotel Majapahit, yang jadi lokasi deklarasi pasangan Anies-Cak Imin.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Deklarasi pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dilakukan di Hotel Yamato, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).
Anies menyebut dalam pidatonya, bahwa Hotel Yamato merupakan hotel yang bersejarah.
Hotel yang kini bernama Hotel Majapahit tersebut, menjadi saksi bisu perjuangan para pemuda juga masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Lantas seperti apa sejarahnya?
Diketahui Hotel Yamato adalah salah satu hotel yang bersejarah bagi Indonesia.
Di hotel ini, terjadi sebuah peristiwa perobekan bendera Belanda yang kemudian mengarah pada peristiwa perang 10 November, antara para pejuang di Surabaya dan tentara Sekutu.
Baca juga: BREAKING NEWS: PKS Pastikan Tetap Bersama Koalisi Perubahan Usung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
Peristiwa perobekan bendera Belanda itu dilakukan pada 19 September 1945 oleh para arek-arek Surabaya.
Para arek-arek Surabaya itu merobek bendera merah putih biru milik Belanda, lebih tepatnya merobek warna birunya, dan menyisakan kain yang berwara merah dan putihnya saja.
Melansir Kompas.com, insiden Hotel Yamato terjadi karena Belanda dinilai melakukan tindakan provokatif yaitu mengibarkan bendera merah putih biru di hotel tersebut.
Peristiwa ini juga dipengaruhi gagalnya perundingan antara Soedirman (residen Surabaya) dan WVC Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda triwarna (merah, putih, biru).
Massa di luar hotel yang mengetahui situasi perundingan tidak berjalan baik segera mendobrak masuk ke Hotel Yamato.
Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.
Maklumat Soekarno
Seperti diketahui perobekan bendera Belanda itu juga didasari atas maklumat yang dikeluarkan Presiden RI pertama Ir Soekarno.