AHY Sebut Demokrat Dilukai dan Komitmen Dilanggar, Anies: Komitmen Apa?
Anies Baswedan mempertanyakan mengenai kesepakatan dan komitmen seperti apa yang dilanggar oleh pihaknya sebagaimana diucapkan AHY dalam pidatonya.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
Yaitu Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh; Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu; dan AHY serta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya sampaikan kesimpulan itu kepada Pak Surya Paloh, kepada pihak PKS, Habib Salim dan Pak Saikhu, dan kepada Demokrat yaitu Mas AHY dan pada pertemuan dengan Pak SBY. Opsi yang sekarang ada adalah Mas AHY."
"Kan saya memilih, pilihan yang tersedia tinggal ini, yang lain-lain dengan berbagai macam alasan tidak bisa," ungkap Anies.
Baca juga: Anies Baswedan Heran Suratnya ke AHY Minta Jadi Cawapres Disebarluaskan dan Dipertontonkan
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas mengungkapkan respons Surya Paloh yang meminta agar tidak terburu-buru dalam pengambilan keputusan.
Surya Paloh bahkan meminta agar pengambilan keputusan terkait cawapres dilakukan selepas Anies menunaikan ibadah haji.
Anies juga menegaskan tidak ada waktu kapan deklarasi capres-cawapres dilakukan dalam kesepakatan itu.
Ia hanya mendapat tugas memilih cawapres dalam waktu sesegera mungkin.
Tak berselang lama, muncullah perbedaan pandangan terkait waktu deklarasi di antara partai pengusung Anies selama Juli-Agustus 2023.
Partai Demokrat, kata Anies, meminta agar sosok cawapres segera diputuskan dan dideklarasikan.
"Bahkan dalam pertemuan terakhir dengan Pak SBY, tanggal 25 Agustus, beliau memberikan semacam tanggal diputuskan sebelum tanggal 3 September," beber Anies.
Sementara pihak NasDem berpendapat, tidak perlu diputuskan dalam waktu dekat.
NasDem memilih untuk menunggu hingga jelang pendaftaran capres-cawapres dengan alasan siapa tahu ada opsi lain.
Di sisi lain, kata Anies, pendapat PKS hampir sama seperti Partai Demokrat yang meminta agar deklarasi capres-cawapres dilakukan lebih awal.
Dengan alasan, agar pasangan ini memiliki masa kampanye dan bekerja lebih panjang.