Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Cabut dari KPP, Demokrat: Pilihan Tinggal ke PDIP atau Gerindra

Demokrat menegaskan pilihan untuk berkoalisi tinggal dua yaitu bergabung ke PDIP ataupun Gerindra.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Usai Cabut dari KPP, Demokrat: Pilihan Tinggal ke PDIP atau Gerindra
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/8/2023). Demokrat menegaskan pilihan untuk berkoalisi tinggal dua yaitu bergabung ke PDIP ataupun Gerindra. 

"Demokrat komunikasinya akan diintensifkan hari-hari ke depan. Yang jelas sudah mulai ada pembicaraan," ujar Muzani saat di Surabaya pada Minggu (3/9/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.

Muzani juga berharap, Gerindra bisa bertemu Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait arah koalisi.

"Kita pokoknya sudah mulai intensif komunikasi (termasuk dengan SBY)," katanya.

Baca juga: Respons Juru Bicara Demokrat Sikapi Wacana Pertemuan SBY dan Megawati

Sebelumnya, Demokrat telah resmi meninggalkan KPP dan mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres.

Hal ini disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Malarangeng di Puri Cikeas, Jumat (1/9/2023).

Adapun keputusan tersebut, diambil dalam rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat yang dipimpin oleh SBY.

"Partai Demokrat mencabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024. Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkaran kesepakatan yang dibangun selama ini," katanya.

Berita Rekomendasi

Langkah ini diambil lantaran Anies dan NasDem dianggap menjalin kerjasama dengan PKB secara sepihak dan mau menduetkan dengan Cak Imin sebagai cawapres.

Hal ini pun pertama kali diketahui melalui rilis pers dari Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya pada Kamis (31/8/2023).

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol."

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," jelas Riefky.

Sementara, pasangan Anies-Cak Imin telah resmi dideklarasikan sebagai capres-cawapres di Hotel Majapahit, Surabaya pada Sabtu (2/9/2023) oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas