Sinyal Kuat PKS Restui Anies dan Cak Imin, dari Lagu Ya Lal Wathon hingga Koalisi Semut Merah
Sinyal kuat PKS merestui duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sudah mulai terlihat.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Partai Keadilan Sosial (PKS) berpeluang kuat memberikan dukungan bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada Pilpres 2024.
Meski baru akan mengadakan musyawarah Majelis Syura PKS pada Jumat (15/9/2023), PKS memberi sinyal kuat bakal merestui Anies Baswedan dan Cak Imin.
Juru Bicara PKS, Muhammad Iqbal, mengatakan tanda-tanda restu PKS untuk Cak Imin mendampingi Anies Baswedan sudah bisa ditangkap publik.
"Sudah jelas ya saat ini, juga dari pernyataan pimpinan kami Wakil Majelis Syura mengatakan hilalnya sudah kelihatan dan purnamanya sudah kelihatan," kata Iqbal dalam program talkshow Overview Tribunnews, Kamis (14/9/2023).
Baca juga: PKS Bakal Ambil Sikap Resmi soal Cak Imin Cawapres Anies Besok: Hilalnya Sudah Kelihatan
Anies-Cak Imin Sambangi Markas PKS
Iqbal mengatakan, sinyal dukungan PKS itu sudah terlihat saat PKB dan NasDem menyambangi kantor DPP PKS pada Selasa (12/9/2023).
Meski demikian keputusan itu, kata Iqbal, baru akan bulat ketika sudah di rapatkan dalam Musyawarah Majelis Syura, Jumat.
"Kami menerima Cak Imin, dengan dia main di kantor saja sudah jadi sinyal ya walaupun kami tetap pada putusan finalnya akan kita bahas besok jam dua siang. Dan mungkin akan segera diumumkan," ujarnya.
Presiden PKS Sambut PKB dengan Ya Lal Wathon
Sinyal kuat berikutnya yaitu saat lagu Ya Lal Wathon digemakan saat rombongan Anies-Cak Imin hadir di kantor PKS, Selasa.
Lagu Ya Lal Wathon diketahui identik dengan NU, basis PKB.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu memberi instruksi langsung kepada hadirin untuk berdiri dan menyanyikan lagu Ya Lal Wathon.
"Saya sudah mengucapkan ahlan wa sahlan wa Marhaban kepada PKB maka sebagai bagian dari menguatkan sambutan tersebut, untuk lebih dekat lagi pada hari ini di DPP PKS, mari sama-sama kita berdiri sejenak dengan menyanyikan lagu Ya Lal Wathon," ucap Syaikhu.
Lagu yang diciptakan oleh KH Abdul Wahab Chasbullah itu dinyanyikan dengan lantang termasuk kader-kader dan elite-elite PKS, PKB, dan NasDem.
"Indonesia negeriku, engkau panji martabatku, siapa datang mengancammu, kan binasa di bawah durimu, siapa datang mengancammu, kan binasa di bawah durimu," kata Syaikhu, menutup lagu dan disambut tepuk tangan.
Baca juga: Terima Kedatangan NasDem dan PKB, Presiden PKS Nyanyikan Lagu Ya Lal Wathan
PKS-PKB Sempat Buat Koalisi Semut Merah
Lebih lanjut, Jubir PKS Muhammad Iqbal juga menegaskan komunikasi PKS dengan PKB bukanlah hal baru.
"Sebelum dekat dengan NasDem, kami sudah pernah membuat Koalisi Semut Merah ya, yang itu menjadi salah satu poin penting," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan Tribunnews, Koalisi Semut Merah adalah koalisi yang dibentuk oleh PKS dan PKB pada Juni 2022 lalu.
Koalisi kedua partai politik (parpol) diumumkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, 9 Juni 2022.
Tetapi, dalam berjalannya waktu koalisi ini pecah saat PKB merapat kepada Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto dan PKS mendukung Anies Baswedan di Koalisi Perubahan.
Baca juga: Wacana Duet Anies Baswedan dan Cak Imin Sudah Ada sejak 2022, Ini Jejak Digital Unggahan Elite PKB
Adanya jejak koalisi dengan PKB membuat PKS tidak canggung lagi dalam menjalin komunikasi politik.
"Kami tidak terlalu canggung, tidak terlalu berat, karena sudah saling berkomunikasi."
"Keputusan Cak Imin selaku Ketum sudah hadir di DPP, artinya semua clear, semuanya lancar, tinggal besok terlihat hasil penetapan (Majelis Syura PKS)," tandasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Milani Resti Dilanggi, Hasanudin Aco)