Soal Pengumuman Cawapres, PDIP Tunggu Prabowo, Partai Golkar Sebut Paling Lambat Akhir September
Golkar sebut pengumuman cawapres pendamping Prabowo Subianto paling lambat dilakukan akhir bulan September ini.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Djarot mengatakan, koalisi Pilpres masih sangat begitu dinamis sebelum pendaftaran pasangan capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Melihat kondisi politik saat ini, ia bahkan mengaku ragu bakal ada tiga poros koalisi atau pasangan capres cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
"Apakah Anda yakin bahwa, tiga poros ini semuanya bisa jalan, daftar di KPU tanggal 19-25 Oktober ya kan, masih ada dinamika-dinamika," ujarnya.
Meski demikian, Anggota Komisi IV DPR RI ini mengeklaim hanya PDIP, Perindo, Hanura, dan PPP merupakan koalisi solid.
"Kenapa? Karena kita bisa mendaftar tapi yang lain itu masih dinamis," ucap Djarot.
Terkait cawapres pendamping Ganjar, Djarot meminta semua pihak untuk bersabar menunggu.
"Makanya tunggu aja ya, kapan momen yang tepat. Jadi kita tunggu kata Pak Hasto (Sekjen PDIP) elemen of surprise," ucapnya.
Sebagai informasi, sejauh ini, setidaknya ada tiga poros koalisi yang bakal maju di Pilpres 2024.
Hanya satu poros yang sudah mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres,
Yakni pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) yang diusung NasDem, PKS dan PKB.
Selain itu, ada dua poros koalisi yang masih belum menentukan cawapresnya.
Yakni, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang tediri dari Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, dan Demokrat yang mengusung Prabowo Subianto menjadi bakal capres.
Kemudian, koalisi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo yang mengusung Ganjar Pranowo menjadi bakal capres.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Fersianus Waku)