Soal Pengumuman Cawapres, PDIP Tunggu Prabowo, Partai Golkar Sebut Paling Lambat Akhir September
Golkar sebut pengumuman cawapres pendamping Prabowo Subianto paling lambat dilakukan akhir bulan September ini.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Golkar, Nurdin Halid, memberi bocoran waktu pengumuman bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Nurdin yang partainya saat ini menjadi bagian dari koalisi pendukung Prabowo itu menyebut, pengumuman cawapres Prabowo di Pilpres 2024 paling lambat akan dilakukan akhir bulan September ini.
Adapun pendaftaran capres-cawapres di Pilpres 2024 akan dibuka pada 19 Oktober 2023 hingga 25 Oktober 2023.
Artinya masih ada kurang lebih satu bulan untuk bakal capres menggodok nama pendampingnya.
"Insya Allah dalam waktu tidak terlalu lama Pak Prabowo akan memutuskan, ya paling lambat akhir bulan September ini," kata Nurdin dalam program Kontroversi MetroTVNews, dikutip Jumat (22/9/2023).
Nurdin mengatakan, semakin cepat cawapres diumumkan maka mesin politik pendukung Prabowo dapat segera bergerak secara dinamis untuk menyambut Pilpres 2024.
Baca juga: Jawaban Prabowo dan Ganjar soal Peluang Bersatu di Pilpres 2024, PDIP Sebut Ada Kemungkinan
Nurdin menyebut banyak kandidat nama yang digodok untuk cawapres Prabowo.
Hal itu lantaran Koalisi Indonesia Maju (KIM) saat ini sudah didukung oleh enam partai.
Yakni, Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, dan Demokrat yang mengusung Prabowo Subianto menjadi bakal capres.
"Waktu dua partai itu sulit dipilih karena pilihannya tidak banyak, sekarang ini tidak sulit karena pilihannya banyak, dulu terbatas."
"Sekarang pilihannya banyak sekali, hanya faktor momentum," ujarnya.
Sementara itu Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut, lebih baik Prabowo terlebih dahulu yang mengumumkan bakal cawapres.
Namun, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk menentukan cawapres Ganjar Pranowo kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Memang sebaiknya begitu (Prabowo duluan). Jadi tenang saja," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (21/9/2023).