Mengerucut, Ini Prediksi Bakal Cawapres Ganjar dan Prabowo, Sosok Wanita Ini Jadi Rebutan Dua Calon
Sosok bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto hingga saat ini belum bisa ditebak. Khofifah jadi rebutan?
Penulis: Wahyu Aji
Saidiman menjelaskan bahwa PDIP berkepentingan menjaga basis massa.
Jangan sampai pindah karena ada upaya dari Anies Baswedan untuk menarik massa NU dan Jatim dengan merekrut Muhaimin Iskandar.
"Jatim merupakan basis massa Ganjar dan Jatim sehingga strategi yang akan dimainkan adalah bagaimana menjaga agar basis massa itu tidak keluar," ungkapnya.
Dia mengatakan dulu ketika mau memilih Ridwan Kamil (RK) yang berasal dari Jawa Barat, itu bertujuan untuk memperluas basis massa di wilayah tersebut.
Menurut Saidiman, selama ini Jabar lepas dari Ganjar dan PDIP sehingga menggaet RK bertujuan untuk mempersempit gap atau jarak.
"Ternyata dari dua pilihan antara memperluas dan menjaga basis massa, maka yang dominan dilakukan adalah menjaga basis," jelasnya.
Baca juga: Perjalanan Kaesang Gabung PSI: Pernah Singgung Gaji Kecil Kini Sebut Politik Jalan Ninja Anak Muda
Mahfud MD meskipun bukan kepala daerah dan tidak pernah ikut Pilkada namun dia disebut punya basis massa kuat di kalangan pesantren di Jawa Timur.
Mahfud MD juga dianggap memiliki pemilih di kalangan intelektual.
Mahfud MD adalah Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) di pemerintahan Joko Widodo saat ini.
Dia berasal dari Sampang, Madura yang kemudian tumbuh menjadi seorang ahli hukum Tata Negara di Indonesia.
Ia memulai karier di pemerintahan pada era Presiden Abdurrahman Wahid.
Saat itu, Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Mahfud MD juga sempat menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi selama dua periode, yakni 2008-2011 dan 2011-2013.
Khofifah jadi rebutan?
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa digadang-gadang juga menjadi tim sukses (timses) pemenangan Gerindra dan bakal calon wakil presiden (bacapres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Usulan tersebut, kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Habiburokhman merupakan usulan dari DPD Gerindra Jatim.
Alasannya, karena menurut Habiburokhman, Khofifah mempunyai rekam jejak yang baik.
Tak hanya itu, Khofifah juga termasuk salah satu pejabat publik yang mempunyai prestasi cemerlang.
"Kita tahu bahwa ibu Khofifah merupakan kebanggaan warga Jawa timur. Prestasi beliau termasuk rekam jejaknya luar biasa kemilau," katanya, dikutip dari Wartakotalive.com.
"Usulan tersebut akan dipertimbangkan dan diputuskan oleh Pak Prabowo bersama ketua umum partai politik pengusung," katanaya.
Terpisah, Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad, menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Khofifah.
"Kembali pada Bu Khofifah sendiri, bagaimana pembicaraan dengan Pak Prabowo. Kita sami'na wa atho'na (mendengar dan menaati)," ujarnya, dilansir Kompas.com.
Mengenai hal tersebut, Khofifah sendiri enggan menanggapinya.
"Opo rek, wes rek, wes rek (Apa? sudah sudah)," kata Khofiffah usai pelantikan 12 Penjabat Kepala Daerah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu siang.
Diketahui, Khofifah hingga kini juga masih menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
Sebagai informasi, selain memiliki akar rumput NU, kepemimpinannya di organisasi perempuan NU diakui sukses.
Empat periode, Khofifah memimpin Muslimat NU.
Muslimat NU pun diakui organisasi Islam terbesar di Indonesia, PBNU sebagai bagian penting dari keberadaan NU. (Tribunnews.com)