Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menag Yaqut Sebut Belum Ada Pemanggilan Resmi dari PKB

Yaqut mengatakan akan datang memenuhi panggilan PKB bila ada undangan resmi kepadanya.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Erik S
zoom-in Menag Yaqut Sebut Belum Ada Pemanggilan Resmi dari PKB
Tribunnews/Taufik Ismail
Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas atau Gus Yaqut mengatakan belum ada pemanggilan resmi dari PKB kepadanyasaat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (4/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas atau Gus Yaqut mengatakan belum ada pemanggilan resmi dari PKB kepadanya.

Yaqut mengatakan akan datang memenuhi panggilan PKB bila ada undangan resmi kepadanya.

"Enggak ada, kalau resmi saya akan datang, kalau institusi yang panggil saya sebagai kader harus taat," katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (4/10/2023).

Baca juga: Menteri Agama: Tidak Boleh Ada Satu Partai yang Klaim Paling NU

Diketahui Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid alias Gus Jazil menyatakan, pihaknya mendisipinkan Yaqut Cholil Qoumas.

Pendisiplinan itu akan diberikan imbas dari pernyataan Menag Yaqut soal jangan memilih pemimpin hanya karena ganteng dan mulutnya manis.

Terkait hal tersebut Menag Yaqut mengatakan tidak akan mengubah atau mencabut ucapannya tersebut. Pasalnya ia ingin masyarakat memilih pemimpin dengan cara yang cerdas.

BERITA REKOMENDASI

"Dengan cara rasional karena ini sangat menentukan nasib negara jadi jangan asal," katanya.

Menag Yaqut mengatakan sebagai seorang Menteri Agama ia memiliki kewajiban untuk menyampaikan kepada umat menegai memilih calon pemimpin.

Oleh karena itu Menag Yaqut menegaskan tidak akan mencabut atau merevisi ucapannya tersebut.

Baca juga: Menteri Agama Sebut Pilih Amin Hukumnya Bidah, Cak Imin: Tak Ada Substansinya

"Ya engga (dicabut) wong saya punya kewajiban sebagai Menteri Agama untuk menyampaikan kepada seluruh umat beragama, menjaga agama masing masing agar jangan diperalat untuk urusan politik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas