Survei LSI: Jika Masuk Putaran Kedua, Prabowo Unggul Signifikan dari Ganjar Maupun Anies
Hasil survei LSI menemukan Prabowo Subianto unggul head to head terhadap siapapun kompetitornya, baik Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbarunya yang dilakukan pada 18-20 September 2023.
Pada simulasi 2 nama sosok capres, Prabowo Subianto unggul head to head terhadap siapapun kompetitornya, baik Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo.
Hasil survei LSI pada simulasi 2 nama antara Anies dan Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra ini unggul 50,2 persen keterpilihan.
Sedangkan Anies hanya mendapat separuhnya dari perolehan Prabowo yakni 26 persen.
"Kalau yang masuk putaran kedua adalah Prabowo dan Anies, maka Prabowo memperoleh lebih dari 50 persen. Diikuti Anies 26 persen. Makin jauh jaraknya kalau yang bertarung Anies dengan Prabowo. Selisihnya di angka 24,2 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan memaparkan surveinya secara daring, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Survei Elektabilitas Capres Versi LSI: Prabowo Unggul Tipis atas Ganjar dan Anies
Sedangkan ketika Prabowo head to head dengan Ganjar, Prabowo tetap unggul dengan perolehan 45,7 persen berbanding 34,4 persen milik Ganjar.
Keunggulan Prabowo dari Ganjar punya jarak sebesar 11,3 persen.
"Keunggulan yang cukup signifikan. Dibandingkan dengan survei Agustus lalu yang saya rilis juga, waktu itu Prabowo hanya unggul 5 persen kalau berhadapan dengan Ganjar di putaran kedua. Tapi ini ada kenaikan signifikan," katanya.
Baca juga: Antara Prabowo dan Ganjar, Siapa Capres yang Akan Didukung Partai Berkarya di Pilpres 2024?
Survei dilakukan pada 18-20 September 2023. Populasi dalam survei adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan lewat metode random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel lewat proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Sebanyak 1.206 responden terlibat. Wawancara dengan responden dilakukan lewat sambungan telepon. Margin of error dalam survei ini lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
